oleh

Kecamatan Tarokan Diterjang Banjir Kiriman Dari Atas

-headline-10,566 views

Detik Bhayangkara.com, Kediri Raya – Masyarakat penyangga bandara Kediri dan sekitarnya setiap terjadi hujan deras selalu cemas dan waspada. Pasalnya mereka harus siaga karena sejak ada pembangunan bandara doho sekitar 3 tahun belakangan ini jika terjadi Hujan dengan intensitas tinggi dipastikan akan ada kiriman air dari atas yang menimbulkan banjir .

Kecemasan masyarakat benar terjadi, hujan deras yang terjadi pada Sabtu (28/1/2023) selama kurang lebih 4 jam membuat wilayah penyangga bandara Kediri banjir. Banjir yang cukup parah terjadi di wilayah Kecamatan Tarokan. Banjir setinggi di atas 35 cm merendam Jalan Raya Kediri – Nganjuk yang dikenal cukup padat sehingga menimbulkan antrian kendaraan yang cukup panjang, laju kendaraan tidak bisa berjalan dengan normal. Selain menggenangi Jalan Raya Kediri – Nganjuk air dengan ketinggian yang sama juga masuk wilayah perkampungan di Desa Kaliboto dan Dusun Sumbersari Desa Kedungsari.

Menurut Amat (57) warga desa Bulusari mengatakan,  tahun kemarin banjir itu juga sempat melanda Jalan Raya Kediri – Nganjuk namun tidak sebesar ini.

“Hujan deras yang terjadi sekitar 4 jam tadi membuat jalan raya Kediri – Nganjuk tergenang air. Memang dari dulu kalau terjadi hujan deras daerah sini itu selalu banjir tapi juga cepat surut, semenjak ada pembangunan bandara Kediri sekitar 3 tahun ini kalau terjadi banjir surutnya lama,” ucapnya, Sabtu (28/1/2023).

“Dulu kan di atas masih banyak tanaman, sehingga masih bisa menahan air hujan tapi saat ini semenjak ada pembangunan bandara Kediri kalau hujan deras pasti banjir dan lama surutnya, air kiriman dari atas langsung turun kebawah apalagi sungai di wilayah Utara desa Jati, desa Cengkok yang masuk wilayah kabupaten Nganjuk belum dinormalisasi sehingga air akan meluber. Solusinya harus ada perbaikan dan normalisasi semua sungai yang menjadi penyangga bandara Kediri sampai ke wilayah Nganjuk,” terangnya.

Amat menambahkan, saat terjadi banjir pas saya melewati jalan depan galian di Tarokan, dan terlihat adanya kotoran yang nyangkut di jembatan sehingga air tidak bisa ngalir dan langsung meluber ke jalan menggenangi wilayah desa Kedungsari, Kaliboto.

“Dampak dari banjir ini ya masyarakat lagi yang harus jadi korban. Kejadian seperti ini bisa cegah dan diatasi jika semua pemangku kepentingan duduk bersama termasuk Pemkab Nganjuk karena air dari wilayah Kediri akan menuju ke sana, jika tidak segera di perbaiki dan dinormalisasi sungainya akan terjadi lagi,” pungkasnya. (RD)

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed