Detik Bhayangkara.com, Nganjuk – Jalan desa Karangsono Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk hancur lebur. Kerusakan infrastruktur jalan desa tersebut disinyalir karena setiap saat dilalui oleh puluhan atau bahkan ratusan dump truk yang muat tanah urugan dari lokasi galian di Desa Genjeng tidak jauh dari Balai desa setempat. Kondisi tersebut sudah berjalan lama.
Saat tim pencari fakta turun di lapangan, didapati banyaknya dump truk yang keluar masuk dari lokasi galian milik Molyono dengan mengangkut tanah urugan melebihi kapasitas. Dapat dilihat dengan jelas adanya perubahan dimensi bak nya dimana kapasitas seharusnya 5 kubik harus dijejali urugan sebanyak 10 kubik bahkan lebih.
Tim media berusaha mendatangi balai desa Genjeng untuk minta konfirmasi kepada pihak pemerintah desa sekitar 12.45 wib, tetapi balai desa sudah tutup tidak ada tanda ada perangkat yang masih di kantor, Kamis (4/5/2023).
Hal senada terjadi dilokasi galian, tim media tidak menemukan petugas di pos depan. Tampak di pos ke dua petugasnya sedang lelap tidur sedangkan di pos ketiga terjadi antrian dump truk mengurus surat jalan. Petugas di pos tiga saat dimintai konfirmasi siapa pemilik tambang malah meminta kembali ke pos dua sebelahnya sedang di pos tersebut petugasnya sedang tidur pulas, Kamis (4/5/2023).
Ditempat berbeda, Pemerintah Daerah (Pemkab) Nganjuk dalam hal ini Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi saat dimintai konfirmasi lewat WhatsAppnya mengatakan, akan menindak tegas pelanggaran.
“Ya..harus tegas,” ucapnya singkat, Kamis (4/5/2023) (Bersambung). (RD)
Komentar