Detik Bhayangkara.com, Sumut – Paska tragedi meledaknya komponen tangki limbah Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang mengakibatkan menelan korban 4 jiwa milik PT Hijau Priyan Perdana (HPP), yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit sudah 2 pekan belum di ketahui penyebab yang pasti, Minggu (15/05/2023).
Meledaknya salah satu komponen PKS HPP pada, Sabtu (06/05/2023) lalu sekitar 16.30 wib yang terletak di Desa Sei Rakyat kecamatan Panai Tengah Kabupaten Labuhanbatu Provinsi Sumatera Utara masih menjadi tanda tanya besar bagi masyarakat luas.
Pasalnya, sampai sekarang hasil pengembangan penyidikan yang dilakukan oleh pihak kepolisian sektor Panai Tengah, Polres Labuhanbatu dan penyidik dari Polda Sumatera Utara belum juga memberikan keterangan resmi.
Padahal masyarakat dan pihak korban ingin mengetahui pasti apa yang menjadi penyebab meledaknya PKS tersebut, demi transparansi publik agar peristiwa seperti ini tidak terulang kembali dan mengetahui siapa yang bertanggung jawab dalam peristiwa tersebut.

Sebagaimana Kapolsek Panai Tengah, Iptu H Naibaho saat di konfirmasi via WhatsApp masih enggan menjawab pertanyaan wartawan sampai berita ini di sajikan di hadapan publik.
Lain halnya Wardin Ketua Pimpinan Cabang Serikat Pekerja Perkebunan dan Kehutanan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (PC SPPK FSPMI) Kabupaten Labuhanbatu saat di temui di rumahnya mengucapkan, Belasungkawa atas Tragedi yang sangat memilukan di PMKS PT. HPP Panai Tengah, Labuhanbatu.
“Kecelakaan kerja tersebut sepenuhnya adalah tanggungjawab Perusahaan, yang lalai, dan Pihak pemerintah dalam hal ini Wasnaker Provinsi Sumatera Utara Wilaya IV, kita menduga Perusahaan dan Pemerintah abai dalam melakukan pencegahan dan pengawasan,” ucapnya dengan tegas.
“Ke Depan hal ini tidak boleh terjadi dan Pemerintah dalam hal ini Wasnaker harus memastikan semua hak-hak pekerja harus didapat ahli waris.” lanjut Wardin. (Suwardi)






