Detik Bhayangkara.com, Surabaya – Terkait pemberitaan sebelumnya dengan judul “Alasan keterbatasan anggaran, publikasi dan program kerja Dispertan Jatim tidak berjalan” membuat salah satu dari staf Dispertan Jatim disinyalir alergi dengan awak media, hal tersebut diketahui setelah pimpinan redaksi, Didik Zainul Arifin, ST dari media yang memberitakan tersebut nomernya diblokir.
Menurutnya mengatakan, bahwa setelah saya share beritanya nomer saya jadi malah diblokir.
“Aneh juga ini…seorang pejabat yang notabennya menduduki posisi strategis di Dispertan Prov. Jatim memblokir nomer saya. Harusnya malah terima kasih diberitakan di instansinya, berarti masyarakat ada perhatian dan kepedulian terhadap kinerja di Dispertan Jatim, kok malah memblokir nomer, ” ucapnya, Rabu (31/5/2023).
“Saat saya share berita melalui WhatsApp ke Ka.Tu Dispertan, dia menanyakan “apakah pernah datang ke kantor…??? Ya kami balas …”iya saya pernah datang ke kantor Dispertan. Setelah itu nomer saya kok kayaknya malah diblokir, aneh tapi nyata. Harusnya sebagai pejabat publik berterimakasih dikasih kabar berita di instansinya,” terangnya yang juga aktivis pegiat media sosial.
Seperti telah diberitakan sebelumnya, bahwa karena alasan keterbatasan anggaran, publikasi dan program kerja Dispertan Prov. Jatim tidak berjalan.
Alasan tersebut ibarat menjadi bola panas yang menggelinding liar di Dispertan Jatim. Betapa tidak..!!!. Dengan alasan tersebut dimungkinkan kegiatan dinas dan planning agenda bulanan tidak berjalan dengan semestinya.
Menurut Kepala Dispertan Provinsi Jatim, Didyk Rudy Ptasetyo saat dimintai konfirmasi terkait giat Dispertan Jatim di bulan Juni 2023 mengatakan, rencana giat di bulan Juni besuk belum ada.
“Maaf pak.. kita belum ada rencana giat di bulan juni, mungkin september kita ada MTS, manajemen tanaman sehat di mojokerto,” katanya. Selasa (30/5/2023) siang.
Saat ditanya siapa yang mempublikasikan giat Dispertan, dia mengatakan, Kita memang tidak punya anggaran.
“Kita memang tidak ada anggaran yang cukup untuk cover publikasi, sehingga kita mengandalkan dari publikasi rutin pak,” ujarnya.
Ada pernyataan Kadispertan Jatim yang patut dipertanyakan, yakni mereka hanya melanjutkan anggaran yang disusun oleh pimpinan sebelumnya.
“Ya pak, anggaran kita berkurang drastis pak, dan saya hanya melanjutkan anggaran yang telah disusun pimpinan yang lama,” terangnya.
Sementara itu menurut sumber lain yang berhasil dihimpun, bahwa anggaran Dispertan Provinsi Jatim pada tahun sebelumnya (2022,red) sebesar Rp 200 juta lebih. Biaya tersebut untuk mengcover semua pemberitaan giat Dispertan
“Dulu saat Pak Kadis sebelum ini seingat saya anggarkan sebesar Rp 200 jutaan atau lebih. Dulu anggarannya ya turun tapi masih bisa mengcover publikasi giat Dispertan. Kalau melihat jawaban dari Pak Kadis sekarang, menurut saya Ini jawaban klasik untuk menghindar mas. “tegasnya.
Dari penelusuran awak media, bahwa untuk publikasi giat Dispertan Jatim sudah di cover oleh media tertentu yang mendapat rekomendasi dari Kantor Utara (humas Jatim, red). Tak tanggung tanggung lagi, ada beberapa media yang mengajukan SPJ koran ucapan selamat kepada Dispertan Provinsi Jatim sebesar Rp 25 juta…ada yang 15 juta. Biasanya ucapan tersebut saat ada hajatan besar di Pemprov Jatim seperti hari jadi Provinsi Jawa Timur atau saat ada event giat Pemprov Jatim dan juga Dispertan sendiri (Bersambung). (Yoyok)
Komentar