oleh

Ambyar Maszeh..‼️ Benarkah Warga Desa Kepuh Kediri Tidak Menepati janjinya.⁉️..Cek Faktanya..!!!

-daerah-12,656 views

Detik Bhayangkara.com, Kediri – Kesalahpahaman yang berlangsung sejak tahun 2018 di Desa Kepuh Kecamatan Papar Kediri sampai sekarang belum kelar. Pasalnya warga Desa Kepuh, Suparlan diduga tidak menepati janjinya dengan Mohammad Abas. S.T dan kawan-kawan terkait kesuksesan anaknya berhasil menduduki Sekretaris desa Kepuh.

Karena sampai sekarang belum ada kejelasannya, Mohammad Abas. S.T mendatangi kantor balai desa Kepuh untuk menemui sekretaris desa dan Modin Desa guna meminta konfirmasi terkait janji yang pernah disampaikan kepada M. Abas. S.T dan tim, Senin (3/7/2023) pagi.

Disela-sela mediasi antara Mohammad Abas. S.T dengan Zainul (sekdes), Kepala Desa Kepuh Joni Hariadi mengatakan, pokoke amprih apike piye.

“Nggih amprih apike piye..kan ngoten pak, “ucapnya, Senin (3/7/2023).

Sekretaris Desa Kepuh, Zainul

“Kalau ada permintaan dari warga ya saya tetep akan memediasi. Sebagai kepala desa saya kan tidak bisa menentukan…kan bisanya memediasi. Jadi kalau permintaannya dari beliau-beliau saya akan siap mediasi, “terangnya singkat.

Sementara itu Mohammad Abas. S.T yang menjadi kuasa dari Suparlan (pak Lan,red), saat terjadi kontroversi pengangkatan perangkat desa mengatakan, apapun semua permasalahan sekecil apapun semua itu tergantung dari sisi kepentingan, kalau dari kami yang pada saat itu menjadi kuasa personal artinya tidak ada kaitannya dengan LBH atau LSM. Pada poinnya kita pada saat itu ada pak Sis yang masih aktif dan sekarang sudah almarhum yang menjadi saksi dan yang kedua pak Jan yang juga sudah meninggal terkait informasi dari pemohon atau yang kita bantu yang katanya sudah mengeluarkan uang lima juta ke pak Jan almarhum. Uang tersebut yang mengantarkan pak Zainul sendiri katanya buat koordinasi lapangan. Jadi yang mengantarkan uang ya pak Zainul sendiri ke pak Jan almarhum. Ini yang menjadi permasalahan kan disini mengapa…??!! Kan saya sendiri yang mendapat kuasa sama sekali sepeserpun tidak tahu dan tidak menerima, itu yang menjadi kendala, “ucapnya.

“Kami minta untuk diklarifikasi dan kalau bisa dimusyawarahkan dengan baik. Apapun Ini kan sebatas moral untuk kaitannya sebatas kuasa semacam ini. Kita melihatnya saat itu kan yang penting berjuang yang mana pengangkatan perangkatnya cacat hukum, “terangnya

Lanjut M. Abas, sesuai kesepakatan pada saat itu bahasanya Pak Jan, Pak Lan, Pak Sis dan saya dirumahnya pak Jan disuruh mengatur kaitannya dengan bengkok anak saya, yang penting anak saya dapat duduk di kursi Balai desa Kepuh. Cuma saat itu tidak tercatat karena kita semua melihatnya kepada Pak Sis, “tegasnya.

M. Abas. S.T, Kami Datang ke balai Desa Kepuh Mau Minta Konfirmasi

Ditempat yang sama Zainul mengatakan, mertua saat itu minta operasional sebesar lima juta.

“Saat itu morosepah…mertua minta buat operasional sebesar lima juta rupiah…kami keberatan sama uang itu dan uangnya kami serahkan sebelum sidang. Uang itu saya serahkan ke Mbah Jan dengan saksi bapak dan Kulo sendiri, “ucapnya.

“Uang itu kami serahkan dirumahnya Pak Jan pada malam hari, uang kita serahkan dengan tidak ada barang bukti..ya terus jluntrungane uang lima juta itu kemana ya tidak tahu. Terus yang membuat saya agak mangkel yaitu saat saya di telp sama mertua untuk disuruh ke Gampengrejo, saya tidak tahu ke Gampeng itu ke rumahnya siapa ..saya tidak tahu …ternyata ke rumahnya pak Abas,” ujarnya.

Lanjut Zainul, saya tidak tahu ke Gampeng itu ke rumahnya siapa ..saya tidak tahu..lha katane mertua pokoknya penting terus saya sama istri saya ke sana ternyata ketemu sama ibu-ibu yang spiritual dan diminta uang berapa..!!!??? terus saya tidak sanggup terus diturunkan lagi terus saya tetap tidak mau …terus akhirnya sudah clear saya tidak mau bayar lalu saya pulang. Selanjutnya Mbah Jan sama Mertua saya (pak Lan, red) pulang ..lha pulang itu terus dibelokkan ke temannya ..sepeda motore digadaikan dan diminta 3 jutaan. Sepeda motor itu sendiri milik mertua karena dijuk-ujuki untuk membayar, karena mertua kan lugu akhirnya uang itu dikasihkan ibuk e itu,” pungkasnya (Bersambung). (RD)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *