Detik Bhayangkara.com, Surakarta – Pembelajaran matematika memang memiliki pandangan khusus di kalangan siswa, terlebih dalam implementasinya di Sekolah Kejuruan. Pada umumnya, matematika dianggap mata pelajaran yang tidak mudah dipahami. Meskipun tidak semua siswa sepakat, faktanya nilai rerata mapel ini lebih rendah dibanding mapel yang lain.
Salah satu faktor yang dikeluhkan adalah metode pembelajaran yang monoton sehingga menambah kejenuhan siswa mengikuti pembelajaran yang identik dengan perhitungan dan angka. Di sisi lain, mapel ini tetap memiliki peran penting dalam kehidupan.
Banyak kisah sukses yang lahir dari dasar memahami konsep matematika yang baik. Pembelajaran matematika perlu dikembangkan dengan beragam inovasi agar lebih menyenangkan, terlebih mampu membuat siswa memahami lebih cepat konsep yang ada.
Mengatasi hal tersebut dosen Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Dr. Laila Fitriana, M.Pd. bersama tim melakukan pengenalan inovasi pembelajaran yang lebih menyenangkan di SMK Bhinneka Karya Surakarta. Dilaksanakan pada Senin (3/7), program bertajuk Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini, berusaha memberikan gambaran kepada Sekolah mengenai alternatif implementasi inovasi pembelajaran berbasis teknologi modern.
“Penggunaan teknologi memberi pengalaman yang kuat bagi siswa sehingga lebih semangat dan membuat belajar lebih menyenangkan,” ucapnya.
Menurutnya, terlebih saat ini teknologi berupa gadget smartphone menjadi sarana populer dikalangan mereka. Hal ini menjadi keuntungan tersendiri bagi sekolah di mata masyarakat, khususnya orang tua siswa yang memantau pembelajaran anaknya secara langsung.
“Dalam hal ini dikenalkan media pembelajaran matematika interaktif menggunakan MOOC Rumah Vokasi.
MOOC Rumah Vokasi merupakan platform pembelajaran berbasis web dan aplikasi yang menawarkan pembelajaran secara daring yang dapat diakses secara massif,” terangnya.
Platform ini memberikan layanan pembelajaran daring maupun blended learning mengenai berbagai mapel untuk segmen Sekolah Kejuruan. Kompetensi di sekolah kejuruan sangat kompetitif dan luas.
Tidak hanya pengetahuan namun juga menawarkan ketrampilan untuk dikuasi. Hal ini yang membuat SMK memiliki nilai lebih dibanding sekolah umum sederajat. Platform ini memberikan fitur lengkap mengenai berbagai jenis kompetensi yang ada di Sekolah Kejuruan, baik kompetensi keteknikan, sosial, maupun rumpun terapan. Kelebihan lain dari platform ini tidak hanya memberikan kompetensi adaptif namun juga kompetensi normatif, yaitu mata pelajaran matematika.
Pembelajaran matematika dengan aplikasi ini dapat diwujudkan dalam bentuk: (a) Multi-class yang spesifik dengan kebutuhan industri, (b) materi dalam bentuk tutorial video dan e-pub yang dapat diakses online, (c) Quis interaktif, (d) Mentoring secara online dengan mentor pilihan yang professional, dan (e) export sertifikat kompetensi yang diakui. Guru dan siswa dapat menggunakan media pembelajaran ini sebagai alternatif dengan kemonotonan dalam pembelajaran.
Siswa dapat membangun interaksi langsung, berbantuan langsung aplikasi untuk menciptakan ruang kebutuhan materi yang terupdate dan dibutuhkan industri. Layanan inipun dapat diakses secara cuma-cuma atau tanpa biaya.
Program PKM bersama SMK BK ini terlaksana dengan baik, dan mampu memberikan pengalaman belajar yang kuat antara guru dan siswa.
“Di tengah gempuran revolusi industri, pembelajaran matematika menggunakan MOOC Rumah Vokasi merupakan kombinasi yang tepat, selaras dengan tuntutan kebutuhan zaman,” ujarnya.
Sarjiman selaku Kepala SMK Bhinneka Karya Surakarta memberi sambutan hangat, dan ketertarikan dengan adanya aplikasi yang mampu meningkatkan kompetensi siswa.
Kepala Sekolah menyampaikan, bahwa korelasi antara SMK dengan Perguruan Tinggi seperti yang saat ini dilakukan sangat membantu keberlangsungan animo pembelajaran yang lebih menyenangkan. Program ini dapat menjadi kegiatan unggulan yang mendukung peningkatan kualitas pendidikan di sekolah.
“Tidak sampai disitu, harapan program ini dapat berlangsung lebih lanjut. Program ini tengah menjadi banyak sorotan, hingga tingginya dukungan pemerintah untuk memajukan inovasi di kalangan Sekolah Kejuruan,” tandasnya. (Tim)
Komentar