Detik Bhayangkara.com, Jepara – Warga pesisir kecewa Sedekah Laut (Lomban) khususnya warga TPI Ujung Batu, kini prosesinya di tangani langsung oleh dinas pariwisata dan kebudayaan (Disparbud) kab Jepara, ada beberapa acara yang tidak terlaksana Rabu, (18/04/2024).
Warga berharap, rangkaian acara yang sakral bagi warga pesisir jepara, hendaknya jangan di ubah atau di kurangi dalam rangkaian acaranya, karena bisa mengurangi keafdholan sebuah kegiatan yang sudah menjadi tradisi tersebut.
Pasalnya dalam kegiatan Sedekah Laut (Lomban) tahun ini, banyak prosesi Acara dan kegiatan pendukung yang di tiadakan diduga dengan alasan minimnya anggaran.
Berikut beberapa prosesi Lomban yang diduga ditiadakan tahun ini diantaranya:
- Arak-arak’an Kerbau yang akan di sembelih dari TPI Ujungbatu ke Rumah Pemotongan Hewan (RPH), Dengan di iringi Sholawat, Do’a dan Rebana.
- Acara Tarian-tarian Khas Nelayan (menandakan suka cita Nelayan menyambut Pesta Lomban) saat mengantar Kepala Kerbau beserta propertinya dari rumah sesepuh Desa Ujungbatu ke lokasi(TPI).
- Pagelaran Wayang Kulit yang biasanya di selenggarakan 1 malam 1 hari, kini hanya semalam saja.
- Kerbau yang di sembelih lebih kecil dari biasanya.
- Acara Perang Kupat & Lepet yang biasa di laksanakan setelah acara Larungan, bertempat di pantai kartini.
Dan tak kalah penting anggaran bagi pengiring lomban perahu nelayan dikasih subsidi Solar tahun ini tidak ada.
Hal ini sangat disayangkan oleh beberapa warga Nelayan, karena dianggap kurang komplit dan meriah dalam susunan Acara Larungan (Lombanan) tahun ini. Salah satunya Pak Kalali sesepuh warga TPI Ujungbatu mengatakan, acara Sakral bagi masyarakat Nelayan kayak begini kok main pangkas aja, bukan di meriahkan malah di tiadakan.
“Ini acara yang sakral bagi warga pesisir, Para Nelayan khususnya, kenapa kok harus di minimalisir prosesinya, Ironis,” tambahnya.
Para pengunjung yang Datang ke Obyek wisata Pantai Kartini untuk menyaksikan Acara Perang Kupat Lepet, Yang biasa diselengarakan Setelah prosesi Larungan. Mereka terpaksa harus menelan rasa kekecewaan, karena tidak tahu acara perang kupat lepet di tiadakan dalam susunan acara Lomban tahun ini.
Menurut salah satu pengunjung warga Mayong Jepara, yang tidak mau disebutkan namanya dia sekeluarga awalnya datang ke Pantai Kartini. Dengan harapan dapat menyaksikan kemeriahan acara yang biasa diselenggarakan hanya setahun sekali itu, tapi teryata di Tahun ini tidak ada.
“Kami sekeluarga berangkat ke Pantai Kartini pagi dengan harapan tidak akan terlambat untuk menyaksikan perang ketupat dan lepet, eh malah ditiadakan, dengan sedikit nada kecewa warga tersebut, tau gitu kami ngak berkunjung sesalnya.
“Semoga tahun depan ada pemberitahuan Rundown Acara lewat medsos maupun selebaran dari penyelenggara Pagelaran, Disparbud atau Kominfo. Terkait kegiatan yang sifatnya untuk konsumsi publik, Agar para calon pengunjung bisa merencanakan Kedatangannya, bukan tiba-tiba meniadakan Prosesi acara tahunan yang sudah berjalan tanpa ada pemberitahuan,” keluhnya. (Nar)
Komentar