Detik Bhayangkara.com, Koltim – Impian menikmati jalan beraspal di jalur ruas menuju Desa Wungguloko, Kecamatan Ladongi, Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) sepertinya masih agak jauh dari kata harapan.
Dari progres pengerjaannya, maka diperkirakan proyek pengaspalan yang menelan dana 9,7 Milyar tersebut bakal tak kunjung tuntas diselesaikan berdasarkan batas waktu pengerjaan sesuai kontrak perjanjian kerja.
Sebagian kalangan masyarakat berpendapat bahwa pengaspalan Wungguloko kemungkinan besar nasibnya mirip dengan proyek pengaspalan Tinondo (long segment ruas Solewatu-Tawarombadaka) yang sampai menelan anggaran hingga Rp. 23 miliar lebih.
Dimana, sampai dengan batas waktu yang ditentukan bahkan hingga sempat di addendum, namun pengaspalan long segment ruas Solewatu-Tawarombadaka toh juga tidak dapat dinikmati sepenuhnya oleh masyarakat.
Salah satu keraguan akan penyelesaian pengaspalan Wungguloko ini muncul dari Eritman Rahmat. Melalui akun Facebook (FB), Eritman Rahmat menuangkan sebuah tulisan:
“Kita kira Mau pakai rumus apa untuk menyelesaikan proyek pengaspalan ruas desa wungguloko senilai 9,7 M yang kontraknya tersisa kurang lebih sebulan. Progres Lapangan masih memprihatinkan.. Mirip-mirip pengaspalan ruas Tinondo nasibnya ini kasian😁,” demikian tulisannya.
Bukan tanpa dasar atau hanya sebatas ucapan belaka, luapan keraguan dari Eritman Rahmat ini pun kemudian diperkuatnya dengan beberapa potongan video dan ditampilkan dalam unggahannya.
Pada potong video begitu tertampil sejauh apa pencapaian atau progres dari pekerjaan pengaspalan Wungguloko.
Sepertinya Eritman Rahmat merasa miris sekaligus hendak memberikan pesan kepada pihak kontraktor dalam hal ini CV Mujur Abadi agar lebih serius dalam menyelesaikan pekerjaan pengaspalan Wungguloko sehingga masyarakat bisa menikmatinya.
Reaksi dari kalangan warga net (netizen) pun berdatangan setelah melihat postingan tersebut.
“Inimi berlanjut kehancuran koltim,” kata akun Roland Kadir
“Mau jadi apa daerah kalau cara Pembagunanya begini?🤦🤦🤦,” komentar akun Itho Kai pusing.
“Terulang lg Tinondo Part 2 d Desa wunggoloko🙉,” kesal akun Ade Irawan Amran.
“Kontraktor drmana om,”akun Dimas S bertanya-tanya
“Proyek mana bisa bisa gagal lgi,”akun Umar Berkah pun bertanya
“Butuh di nyanyikan itu kk Eritman Rahmat,”ucap akun Wonua Sangia Iwuta
“APA INI YANG MEREKA BILANG MEMBANGUN?😭,”tulis sedih akun Cinta Lestari
“Astaga,,coba kalian yg muda2,suarakan,awasi,presure,tanyakan ke Dinas terkait,perencana pengawas, kontraktornya,ULP nya Bupati DPRD,minta pertanggung jawaban mereka kepada rakyat Koltim,ini uang rakyat bukan kecil jumlahnya,cukup pengaspalan tinondo yg 24M bermasalah,jangan lagi pengaspalan Wunggoloko yg anggarannya 9,7M rakyat Koltim menunggu agar bisa di manfaatkan sesuai kontrak yg mrk tanda tangani, terima kasih selamat bekerja.,” tulis akun Nono Sidupa
“Ngeri juga klw semua pekerjaan jalan bermasalah…,” tulis akun Elang Selatan.
“Sepertinya bupati di jaman ini mi Kaka paling banyak nilai Proyek mangkraknya Kaka.,” kata akun Kadue-kadue.
“Tunggu perubahan lg kayanya ini🤣,”komentar akun Musa Pemo
“Ini bentuk penjajahan kepada masyarakat Koltim yg di lakukan kontraktor luar Kaka,apabila harus bernasip sama dengan pengaspalan tinondo Kaka yg anggarannya 24M,gimana pendapatta Kaka Fajar Ptani Koltim ?,”sebut akun Kadue-kadue.
Proyek pengaspalan Wonggoloko itu sendiri dikerjakan oleh CV Mujur Abadi. Sebuah perusahaan yang berasal dari luar Kabupaten Kolaka Timur. Atau tepatnya beralamat di Desa Lampanairi, Kecamatan Batauga, Kabupaten Buton Selatan (Busel).
Sama seperti dengan pengaspalan Long segment ruas Solewatu-Tawarombadaka juga dikerjakan oleh perusahaan dari luar Kolaka Timur, atau berasal pula dari Kecamatan Batauga,Kabupaten Buton Selatan (Busel), yaitu PT. Sinar Bulan Grup.
Dan rumornya (belum diketahui secara pasti), bahwa tenaga pekerja yang diturunkan mengerjakan proyek pengaspalan Wungguloko adalah mereka juga yang dipakai pada saat pengerjaan pengaspalan Long segment ruas Solewatu-Tawarombadaka, Kecamatan Tinondo. (@n\jay)
Komentar