Detik Bhayangkara.com, Batam – HMR, calon gubernur nomor urut 2, dan Rafiq, calon wakil gubernur, menunjukkan manuver yang membingungkan publik khususnya kota Batam setelah munculnya spanduk yang menunjukkan dukungan HMR terhadap cawali nomor urut 2. Di sisi lain, HMR dan pasangannya justru mendukung dan memenangkan cawali nomor urut 1 pada pemilihan wali kota sebelumnya. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai kejelasan sikap politik HMR dalam mendukung kandidat di pilkada, baik di tingkat provinsi maupun kota.
Sebelumnya munculnya spanduk bersama cawali nomor urut 2, HMR secara terbuka diketahui berperan dalam memenangkan cawali nomor urut 1. Ini menciptakan persepsi adanya ketidakkonsistenan atau bahkan strategi politik dua arah, di mana HMR terlihat ingin merangkul kedua kubu cawali untuk kepentingan elektoralnya di Pilgub Kepri.
Munculnya spanduk ini memunculkan dugaan bahwa HMR mungkin mencoba bermain aman dengan mendukung lebih dari satu calon di Pilwako Batam Langkah ini dapat dilihat sebagai upaya untuk memaksimalkan dukungan politik, namun di sisi lain beresiko membuatnya terlihat tidak memiliki komitmen yang jelas.
Sementara itu, cagub nomor urut 1, Ansar Ahmad dan calon wakil gubernur Nyangyan, secara tegas memberikan dukungan penuh kepada cawali nomor urut 2. Hal ini memperlihatkan konsistensi dan strategi yang lebih jelas, dibandingkan dengan posisi HMR yang tampak mengembang.
Bagaimana mereka menjelaskan dukungan mereka yang terlihat konsisten ? Apakah ini bagian dari strategi politik atau ada alasan lain di balik munculnya spanduk tersebut?.
Masyarakat Kepri, khususnya Kota Batam, terutama pemilih, bisa kebingungan dengan pesan yang ditampilkan melalui spanduk tersebut. Apakah ini akan berdampak negatif terhadap elektabilitas HMR, mengingat publik menginginkan calon yang memiliki komitmen jelas ? pungkasnya. (Yanto Gultom)
Komentar