Detik Bhayangkara.com, Kab. Tuban – Insiden tewasnya 2 pekerja pada dugaan kuat pertambangan batu kapur ilegal di Desa Pakis Kecamatan Grabagan menjadi perhatian publik, pekerja tersebut merupakan operator excavator, (24/10/2024) 15.00 WIB.
Menurut warga, tambang tersebut selama ini di kenal milik Sarkam dan Munarto.
“Diduga kuat tambang tersebut tidak mengantongi IUP OP, kalau ada insiden seperti ini siapa yang akan bertanggungjawab, karena ilegal jelas tidak ada asuransi kecelakaan kerja,” ucap warga yang enggan namanya dimunculkan karena faktor keamanan.
Ditambahkannya, insiden tersebut diharapkan aparat penegak hukum dapat segera menutup semua pertambangan ilegal di Kabupaten Tuban.
“Selama ini Tuban diduga kuat menjadi surga buat pertambangan ilegal, ada beberapa titik penyebaran pertambangan ilegal di Tuban,” jelasnya.
Kapolsek Grabagan, Iptu Sampir Santoso menyampaikan, kejadian tersebut berawal saat operator ekcavator yang bernama Mustakim (38) warga Kecamatan Rengel dan Andi Setiawan (42) warga Sidoarjo, sedang memecahkan batu kapur yang di tebing dengan menggunakan alat berat jenis Breaker Hyundai dan Komatsu.
“Setelah keduanya berhasil memecahkan batu kapur yang ada di tebing, kemudian kedua nya hendak bergeser naik,” terang Santoso.
Baca Juga : Dugaan Tambang Ilegal Milik CH di Cokrowati Menambah Daftar Baru Pertambangan Ilegal di Tuban https://detikbhayangkara.com/2024/10/24/dugaan-tambang-ilegal-milik-ch-di-cokrowati-menambah-daftar-baru-pertambangan-ilegal-di-tuban/
Namun, saat keduanya akan naik, tanpa diduga tebing mengalami retakan, seketika itu pecahan batu kapur menimpa kedua alat berat dan menyebabkan alat berat beserta operator tertimbun longsoran batu kapur.
“Akibatnya kedua Operator alat berat tersebut meninggal dunia di tempat setelah tertimbun longsoran batu kapur,” imbuhnya.
“Setelah kejadian ini, jenazah segera dilarikan ke Rumah Sakit Dr. R. Koesma Tuban guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” ungkapnya.
Munarto saat dikonfirmasi awak media menampik bila tambang tersebut ilegal.
“Sampun bang ketingale (sudah bang kelihatannya, istilah Red),” jawab Munarto ketika di tanya apakah sudah memiliki IUP OP.
Dirinya juga mengelak bila ia yang memiliki tambang tersebut.
“Kelihatannya sudah di agendakan ke rumah duka bang dan lain-lainnya sudah tadi malam. Soalnya saya gak begitu mengikuti,” kata Munarto saat di tanya terkait pertanggungjawaban kepada keluarga korban. (*)
Komentar