Detik Bhayangkara.com, Sumbar – Kemerdekaan Republik Indonesia tak lepas dari perjuangan para Pejuang/ Perintis Kemerdekaan/Pahlawan Nasional yang telah mengorbankan nyawa demi negara. Berkat beliaulah kami anak cucu dapat merasakan indahnya negara yang telah bebas dari penjajahan.
Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai pahlawannya. Sebagai bentuk rasa hormat atas jasa para pejuang/perintis kemerdekaan/pahlawan Nasional, kami keluarga Tan Malaka beserta isteri dan kedua anak mengadakan Pulang Bersama melakukan ziarah pusara Tokoh pejuang/Perintis Kemerdekaan/Pahlawan Nasional Sumatera Barat yang memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia yaitu, Ibrahim Datuk Sutan Malaka alias Tan Malaka dan H. Leon Salim.
Ziarah ke Makam Tan Malaka adalah Makam pahlawan nasional Indonesia, Tan Malaka, diresmikan di Nagari Pandam Gadang, Kecamatan Gunuang Omeh, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat.
Ini bukan makam yang sebenarnya, karena yang ditempatkan di sini bukan jasad tapi bongkahan tanah yang diambil dari makam asli Tan Malaka di Kediri, Jawa Timur.
Meski demikian Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota Sumatera Barat, tetap mengklaim bahwa ‘makam’ ini adalah makam Tan Malaka.
Orang Minang menyatakan, bahwa makam Tan Malaka adalah di Pandam Gadang.
Sejarah singkat Leon Salim,
Leon Salim ditugaskan ke Bukittinggi untuk membentuk Giyu Gun KoEn Bu (Kantor Lasykar Rakyat) untuk Kabupaten Agam dan Kota
Bukittinggi.
Setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 Leon Salim
menjadi lebih aktif. Selain dari kegiatan dalam Badan Keamanan Rakyat (BKR), dia juga menjadi anggota Komite Nasional Indonesia Kabupaten Agam. Akan tetapi, kiprahnya dalam kemiliteran lebih menyita waktunya. Leon diangkat sebagai Kepala Polisi Tentara Divisi Banteng sebagaimana yang dapat dibaca dalam
riwayat hidupnya pada awal tulisan ini
Selama Perang Kemerdekaan II Leon Salim duduk dalam Staf Gubernur Militer Sumatra Barat/Tengah di Kototinggi.
Setelah Belanda angkat kaki Leon Salim meninggalkan dinas militer dengan
pangkat akhir kapten TNI. Kemudian diangkat menjadi Kepala Jawatan Penerangan Provinsi Sumatra Tengah. Tahun 1953 Leon menjadi pegawai Biro Pers dan Hubungan Masyarakat
Kementerian Penerangan di Jakarta sampai pensiun tahun 1963. Boleh dikatakan seluruh hidupnya dicurahkan untuk perjuangan kemerdekaan. Dia mendapat penghargaan sebagai Perintis Kemerdekaan di samping berbagai penghargaan lainnya.
Leon Salim (9 Maret 1912– 14 Juni 2000) adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia asal Minangkabau. Dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kota Payakumbuh.
“Marilah kita jadikan para Pejuang/Perintis Kemerdekaan/Pahlawan Nasional sebagai sumber inspirasi dan contoh tauladan, karena mampu membela negara dengan mengorbankan jiwa dan raga bahkan keluarga maupun segala hal yang dimilikinya, hanya untuk satu idealisme yakni merebut dan mempertahankan NKRI,” pungkas Tan Malaka. (***)
Komentar