Setahun Terlantar, Sampah Membusuk di Jalan Pattimura, Pemko Batam dan DPRD Bungkam ?

daerah11,869 views

Detik Bhayangkara.com, Batam – Warga Kompleks Ruko Punggur Centre, Kabil, Batam, semakin geram akibat tumpukan sampah yang dibiarkan membusuk selama hampir satu tahun tanpa ada tindakan dari pihak terkait. Sampah yang menumpuk dalam bak armada tak kunjung diangkut, kini meluber hingga ke pinggir jalan, mencemari lingkungan dan memicu bau busuk yang mengganggu aktivitas warga.

Keluhan demi keluhan telah disampaikan, namun hingga kini belum ada respon nyata dari Pemerintah Kota Batam maupun anggota DPRD setempat. Kondisi ini memicu pertanyaan besar, di mana tanggung jawab pemerintah dalam menjaga kebersihan kota ?, apakah warga harus terus hidup dengan pemandangan dan aroma busuk akibat kelalaian pihak berwenang?.

Menurut salah satu warga setempat, sampah yang menumpuk tidak hanya merusak estetika kawasan, tetapi juga menjadi sumber penyakit.

“Kami sudah berulang kali melapor, tapi sampai sekarang tidak ada tindakan. Ini benar – bener keterlaluan. Kami seperti dibiarkan hidup di tengah – tengah sampah,” ujar warga yang enggan disebutkan namanya, (16/11/2024).

Tumpukan sampah ini juga berdampak pada para pelaku usaha di sekitar lokasi. Banyak pelanggan mengeluhkan bau tak sedap, yang menyebabkan penurunan kunjungan ke area ruko.

“Kami bayar pajak, tapi pelayanan seperti ini. Sampai kapan harus begini?” keluh salah seorang pemilik ruko.

Pemerintah Kota Batam, melalui dinas terkait, seharusnya bertanggung jawab untuk mengelola sampah dengan baik. Begitu pula dengan DPRD Kota Batam yang memiliki fungsi pengawasan terhadap kebijakan dan pelaksanaan program pemerintah. Namun, hingga berita ini ditulis, belum ada pertanyaan resmi dari kedua pihak terkait isu ini.

Sikap diam Pemko Batam dan DPRD memunculkan kekhawatiran akan buruknya pengelolaan kebersihan kota, yang bisa berdampak pada reputasi Batam sebagai salah satu kota utama di Indonesia.

Warga berharap masalah ini segera mendapat perhatian serius dan tindakan konkret. Jika tidak, kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan wakil rakyat akan terus merosot.

Apakah pemerintah akan terus memberikan masalah ini berlarut – larut, atau akan segera bertindak untuk mengembalikan hak warga atas lingkungan yang bersih dan sehat? Hanya waktu yang akan menjawab. (Yanto Gultom)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *