Detik Bhayangkara.com, Batam – Sampah yang terus menumpuk di Pasar Tos 3000 , Lubuk Baja, Kota Batam, menimbulkan keresahan mendalam bagi pedagang kaki lima dan pengunjung. Aroma tak sedap dan pemandangan tidak layak ini telah berlangsung selama beberapa waktu, namun hingga kini belum ada solusi konkret dari Pemerintah Kota Batam maupun Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
Sejumlah pedagang mengeluhkan dampak buruk dari kondisi ini terhadap aktivitas pasar.
“Sampah yang tidak diangkut membuat pembeli enggan datang. Kami sangat dirugikan,” kata salah satu pedagang yang enggan disebutkan namanya, (1/12/2024).
Pengunjung juga mengaku merasa tidak nyaman berbelanja.
“Pasar ini seharusnya bersih. Pemerintah seolah tutup mata,” ujar seorang pengunjung.
Situasi ini memunculkan tanda tanya besar tentang tanggung jawab DLH dan Pemko Batam. Padahal, pengelolaan sampah dikawasan publik adalah tugas utama pemerintah daerah. Minimnya langkah nyata untuk menyelesaikan masalah ini memicu kritik tajam dari masyarakat.
Pemerintah Kota Batam melalui DLH diminta segera turun tangan untuk membersihkan sampah di Pasar Tos 3000 dan mencari solusi jangka panjang. Warga menegaskan bahwa penanganan masalah sampah tidak hanya soal kebersihan, tetapi juga citra kota sebagai pusat ekonomi di Kepulauan Riau.
Hingga berita ini ditulis, pihak DLH maupun Pemko Batam belum memberikan tanggapan resmi terkait keluhan warga ini. Masyarakat berharap tindakan tegas segera diambil untuk mengembalikan kenyamanan dan kelayakan Pasar Tos 3000 sebagai tempat beraktivitas ekonomi (bersambung). (Yanto Gultom)
Komentar