Detik Bhayangkara.com, Batam — Kondisi Jalan M. Saleh Cikitsu, Batam Kota, Kepulauan Riau semakin memperlihatkan Lubang – lubang besar yang kian melebar, di sepanjang jalan ini tak hanya mengancam keselamatan pengendara, tapi juga mencerminkan lambanya respon pemerintah daerah. Warga setempat mengaku kecewa dan merasa diabaikan oleh Pemerintah Kota Batam, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) , Bina Marga serta para anggota DPRD Batam.
“Setiap hari kami melewati jalan ini, bukan hanya tidak nyaman, tetapi tidak ada tindakan nyata. Kami merasa seperti bukan bagian dari warga Indonesia,” ujar salah satu warga dengan nada penuh kekecewaan., (7/12/2024).
Kondisi jalan yang rusak ini tidak hanya menyulitkan warga lokal, tetapi juga para pengendara yang melintasi kawasan tersebut. Ketika musim hujan, lubang – lubang di jalan dipenuhi air, membuatnya semakin sulit terlihat dan memperbesar risiko kecelakaan.
Warga menyesatkan minimnya perhatian pemerintah dan instansi terkait terhadap keluhan yang telah berulang kali disampaikan. Bahkan, beberapa warga menyebut bahwa kondisi ini pengelolaan infrastruktur di wilayah Batam.
“Kami heran, kemana uang pajak yang kami bayar setiap tahun? Apa yang dikerjakan oleh para wakil rakyat? Jalan ini adalah akses vital, tapi dibiarkan hancur seperti ini,” keluh warga lain.
Permintaan perbaikan jalan ini bukanlah hal baru. Beberapa kali warga mencoba menyampaikan aspirasi melalui berbagai saluran resmi, namun hingga saat ini, upaya tersebut belum membuahkan hasil.
Warga kini mendesak Pemerintah Kota Batam, Dinas PUPR, Bina Marga, dan DPRD Kota Batam untuk segera turun tangan. Mereka menegaskan, bahwa tindakan nyata harus dilakukan sebelum kerusakan semakin meluas atau jatuhnya korban jiwa akibat kecelakaan.
“Jika pemerintah dan DPRD masih diam saja, ini akan menjadi bukti nyata bahwa kepentingan rakyat tidak menjadi prioritas mereka. Kami akan terus bersuara hingga jalan ini diperbaiki,” tegas salah satu perwakilan warga.
Kondisi Jalan M. Saleh Cikitsu ini menjadi ujian nyata bagi pemerintah dan anggota DPRD Kota Batam. Apakah mereka benar – benar peduli terhadap kebutuhan masyarakat, atau hanya sibuk dengan urusan politik?. Warga berharap kasus ini dapat membuka mata dan telinga mereka untuk segera bertindak, bukan hanya sekedar janji.
Warga M. Saleh Cikitsu mengingatkan bahwa kondisi infrastruktur yang buruk tidak hanya merugikan masyarakat setempat, tetapi juga mencoreng citra Batam sebagai salah satu kota besar di Indonesia. Mereka menegaskan bahwa solusi segera harus diambil demi kenyamanan dan keselamatan bersama (bersambung). (Yanto Gultom)
Komentar