Detik Bhayangkara.com, Batam – Kondisi jalan berlubang yang parah di dekat Kantor Kodim 0316, Kampung Seraya menuju Rumah Sakit Budi Kemuliaan semakin memprihatinkan. Lubang yang dalam pada jalan tersebut bahkan dibiarkan begitu saja hingga menimbulkan kerusakan ban kendaraan roda empat dan menjadi ancaman serius bagi pengendara roda dua.
Masyarakat yang melintas di jalur tersebut mengeluhkan minimnya perhatian dari Pemerintah Kota Batam dan DPRD Batam terhadap kerusakan infrastruktur jalan. Sejumlah pengguna jalan mengaku khawatir melewati area tersebut, terutama pada malam hari, karena lubang besar sulit terlihat dan dapat memicu kecelakaan fatal.
“Kami sudah sering melihat pengendara motor terjatuh karena terjebak lubang, terutama saat hujan. Lubang tertutup genangan air, jadi sulit untuk dihindari,” ujar salah satu warga setempat, (14/12/2024).
Puncaknya, beberapa waktu lalu terjadi kecelakaan yang melibatkan seorang pengendara roda dua di lokasi tersebut. Kejadian ini menjadi alarm keras bagi pemerintah agar segera memperbaiki jalan yang rusak sebelum jatuh korban jiwa lebih banyak.
Sebagai bentuk protes, warga setempat bahkan meletakkan ban mobil bekas di sekitar lubang untuk memperingatkan pengguna jalan agar lebih berhati-hati. Namun, langkah ini tentu tidak cukup untuk mengatasi masalah.
Ketua LSM Setempat, Ridwan menilai Pemkot Batam dan DPRD terkesan lamban dalam merespons keluhan masyarakat terkait kondisi jalan rusak.
” Anggaran untuk infrastruktur ada, tapi kenapa penanganannya selalu lambat? Jangan menunggu korban lebih banyak dulu baru bertindak,” tegasnya.
Ridwan menambahkan, bahwa kerusakan jalan di kawasan strategis seperti ini mencerminkan buruknya tata kelola infrastruktur di Batam. Ia meminta pemerintah daerah segera turun tangan dengan melakukan perbaikan menyeluruh dan bukan sekedar tambal sulam.
“Masyarakat kini menunggu respons konkret dari Pemkot Batam dan DPRD. Jalan berlubang bukan hanya soal kenyamanan berkendara, tetapi juga menyangkut keselamatan pengguna jalan. Jika dibiarkan, kerusakan jalan ini berpotensi menjadi titik hitam baru dalam tata kelola kota,” ujarnya. (Yanto Gultom)
Komentar