Detik Bhayangkara.com, Kabupaten Malang – Warga Desa Pandanmulyo Kecamatan Tajinan resah dan menolak keberadaan Proyek Baqi Memorial Park Malang, pasalnya izin awalnya untuk perumahan di tengah perjalanan menjadi alih fungsi tanah pemakaman dikomersilkan, hal ini membuat warga sepakat menolak keberadaannya dan mengadakan petisi menolak, Sabtu (28/12/2024).
Warga Desa Pandanmulyo inisial SF menuturkan ke awak media, berangkat dari permasalahan ini memang benar mas, jadi warga sudah melakukan banyak audiensi untuk penolakan dan tidak menerima untuk jadi Taman Pemakaman komersial Baqi Memorial Park Malang, akan tetapi pihak pengembang tetap melanjutkan aktivitas pembangunan.
“Dari pihak Desa, Tokoh masyarakat, RT dan RW dan seluruh warga Desa Pandanmulyo sepakat untuk menolak,” jelasnya.
Kades Pandanmulyo Sutikno saat di konfirmasi awak media terkait proyek tanah pemakaman Baqi Memorial Park Malang menyampaikan, izin awalnya untuk perumahan di tengah jalan berbelok arah alih fungsi menjadi tanah kavling pemakaman, saat di tanya apakah ada izinnya, jawabnya belum ada izinnya.
“Apa saya harus lapor ke njenengan dengan permasalahan warga saya, dan apa sudah tahu langkah langkah yang sudah saya laksanakan,” ujar kades Pandanmulyo, Sutikno.
Sementara Camat Tajinan, Franki Sukandari saat dikonfirmasi awak media terkait keberadaan proyek tanah kavling pemakaman di Desa Pandanmulyo menyebutkan Monggo konfirmasi melalui Kades nggih.
“Sepanjang sepengetahuan saya itu tidak berizin, dan sudah saya perintahkan kepada pengembang untuk dihentikan kegiatan baik di lapangan maupun medsos, Saya arahkan untuk koordinasi dengan Dinas Cipta Karya dan Dinas Perijinan,” ungkap Camat Tajinan.
Unit Polres Malang Melalui Kanit Tipidsus Polres Malang, IPTU M. Fadilah Makbul ketika dihubungi awak media menjawab, iya terima kasih informasinya.
“Iya terima kasih informasinya,” jawabnya.
Hingga berita ini ditayangkan, salah seorang pekerja Baqi Memorial Park Malang, Bashir dan pengusahanya belum bisa dikonfirmasi hingga berita di tayangkan terkesan enggan menjawab konfirmasi dari awak media. ( RZ )
Komentar