Detik Bhayangkara.com, Boltim – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) mengembalikan barang bukti terkait dugaan kasus money politik yang terjadi di Desa Liberia, Kecamatan Modayag. Proses pengembalian alat bukti tersebut dilakukan pada Kamis malam (9 Januari 2024), pukul 23.00 WITA, di hadapan saksi dan pihak terkait.
Ketua Bawaslu Boltim yang didampingi staf divisi penindakan pelanggaran serta anggota Panwascam modayag menyerahkan alat bukti berupa uang pecahan 100.000. HP milik pak Abdullah Koi serta 3 lembar daftar nama-nama yang disaksikan juga oleh Ketua TPK Oskar Manoppo – Argo Sumaiku (Oppo-Argo), Hendra Damopolii.
Kasus dugaan money politik yang sempat ditangani oleh pihak Kepolisian Boltim melalui operasi tangkap tangan (OTT) diperkuat oleh pernyataan Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Boltim, Iptu Liefan Kolinug, SE yang menegaskan bahwa batas waktu penyelidikan sesuai undang-undang telah terlewati.
Iptu Liefan Kolinug menjelaskan, bahwa sesuai aturan, Kepolisian memiliki waktu 14 hari kerja untuk menyelesaikan proses penyelidikan dugaan pelanggaran pemilu. Setelah melewati batas waktu tersebut, kasus dinyatakan kedaluwarsa.
“Penanganan kasus di Kepolisian memang dibatasi waktu. Setelah 14 hari, jika kasus tidak menemukan titik terang, maka penyelidikan dihentikan. Kami juga sudah mengirimkan Surat Pemberitahuan Perkembangan Penyidikan (SP2P) ke Bawaslu Boltim,” kata Liefan melalui pesan WhatsApp, Selasa, (7 Januari 2024).
Ketua Tim Pemenangan Oppo-Argo, Hendra Damopolii, yang turut hadir saat pengembalian alat bukti, menyampaikan terima kasih kepada Bawaslu dan Kepolisian yang telah bekerja sesuai prosedur hukum yang berlaku.
“Kami menghargai proses hukum yang dilakukan. Dengan dikembalikannya alat bukti ini, kami berharap semua pihak dapat menjunjung tinggi prinsip demokrasi yang jujur dan adil. Mari kita berkompetisi secara sehat demi kemajuan Boltim,” ujar Hendra. (Fadly)
Komentar