oleh

Mendes PDTT di Tuntut Mundur Akibat Pernyataannya yang di Nilai Menghina dan Merendahkan Profesi Wartawan dan LSM

-headline-10,141 views

Detik Bhayangkara.com, Jakarta – Gabungan Media Online Cetak Ternama mewakili seluruh Jurnalis Se-Indonesia mengecam keras pernyataan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Yandri Susanto yang mengatakan terkait aplikasi Jaga Desa dan peran LSM serta wartawan Bodrex. Pernyataan Yandri di nilai menyinggung profesi wartawan dan LSM.

Dalam sebuah kesempatan, Menteri Desa menyebutkan bahwa wartawan “bodrex” dan “LSM” hanya senang mencari kesalahan Kades. Pernyataan tersebut langsung mendapat reaksi keras dari berbagai kalangan, termasuk wartawan, LSM, dan masyarakat sipil.

“Yang paling banyak mengganggu kepala desa itu dua, LSM sama wartawan bodrex dan mereka mutar itu. Hari ini kepada desa ini dimintai Rp 1 juta. Bayangkan, kalau ada 300 desa berarti Rp 300 juta, kalah gaji Kemendes itu, gaji menteri kalah itu,” kata Yandri dalam potongan video yang beredar di media sosial sebagaimana dipantau di Jakarta, Minggu (2/2/2025).

Banyak pihak yang merasa bahwa pernyataan Menteri Desa tersebut tidak hanya menyinggung profesi wartawan dan LSM, tetapi juga menghina dan merendahkan peran mereka dalam memantau dan mengawasi kinerja pemerintahan.

Ucapan Yandri juga di nilai tidak memahami bila yang memberikan jabatan wartawan adalah perusahaan media, jadi bukan intansi lain apalagi sampai menyebut wartawan bodrex yang berasal dari orang yang tolol yang merasa dirinya paling hebat. Atas sikap Yandri, Presiden Prabowo diharapkan segera copot Mendes PDTT karena dinilai melukai dan menghina profesi wartawan dan LSM.

Menanggapi banyak pihak yang merasa tersinggung, Yandri menyampaikan, secara spesifik saya tidak menyebutkan semua LSM tapi hanya LSM yang mengganggu jadi yang tidak menggangu tidak saya sebutkan.

“Wartawan bodrex dirinya mengutip istilah tersebut dari Mantan Ketua PWI Sofyan Lubis. Namun karena pemahaman soal ini bermacam-macam hingga ada pihak yang tersinggung,” jelasnya, Senin (3/2/2025).

“Sebenarnya kami sama sekali tidak ada niat seperti itu tapi kalau ada yang tersinggung dari LSM maupun Wartawan yang menjalankan tugas dengan baik dan professional, tentu sebagai manusia biasa, kami mohon  maaf,” kata Mendes Yandri. (*)

 

 

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed