Detik Bhayangkara.com, Sumut – Mahalnya komoditi tandan buah sawit segar (TBS) dijadikan kesempatan para usahawan, khususnya pengusaha pupuk berbuat culas tanpa memperhatikan nasib konsumen demi meraup keuntungan yang spektakuler, Rabu (07/04/2022).
Seiring harga TBS naik, harga pupuk pun ikut meroket tinggi, membuat petani perkebunan kelapa sawit harus memutar otak bagaimana supaya pohon sawitnya tetap di pupuk agar hasil panennya tetap maksimal.
Situasi seperti itu dimanfaatkan oleh sekelompok mafia, dengan cara memproduksi pupuk oplosan dan yang akan di jual kepada para petani, hal ini terjadi di kabupaten Labuhanbatu provinsi Sumatera Utara tepatnya di kecamatan Panai Hulu Desa Teluk Sentosa.
Dengan merasa tidak berdosa mafia berinisial JL warga Desa Sei Sentosa yang membuat pupuk oplosan dengan cara mencampurkan antara lain dolomit, kisrit, garam, Ajinomoto dan pewarna pakaian menjadi pupuk NPK dan garam, dolomit, super fit dan pewarna makanan menjadi pupuk Co.
Tidak sesuai dengan mekanisme cara pembuatannya juga tidak di dampingi oleh pakar ahli kimia dan tidak pernah di uji di laboratorium yang syah, sehingga kualitas kandungan dari unsur pupuk itu sendiri sangat diragukan.

Pupuk tersebut di pasarkan keberbagai daerah seperti di wilayah kabupaten Labuhanbatu Induk, Labuhanbatu Utara dan Labuhanbatu Selatan provinsi Sumatera Utara dan untuk provinsi Riau seperti kabupaten Rokan Hilir, Rokan Hulu, Dumai bahkan sampai ke provinsi Jambi. Di jual dengan harga di bawah standar resmi.
Sayangnya sudah beberapa kali mahasiswa mengadakan aksi di Polda Sumut sampai sejauh ini tidak ada tindakan terhadap mafia pupuk tersebut. Di duga si JL sudah memberikan cindera mata ke instansi yang berkompeten.
Menurut keterangan warga setempat yang tidak mau disebutkan namanya, pemilik usaha sering di tangkap akan tetapi selalu lepas terkecuali 2 truck yang di amankan di kantor CPM dan diserahkan Ke Polres Labuhanbatu.
“Namun atas dorongan keluarganya JL tidak merasah jerah bahkan terus mengelola demi meraup keuntungan yang lebih besar, untuk itu saya mewakili petani mohon kepada bapak Kapolda Sumut untuk menindak tegas para Mafia tersebut,” ucap warga.
“Oleh karena itu di minta kepada Kapolda Sumut untuk menindak tegas para Mafia pupuk oplosan tersebut,” harap para petani. (Suwardi)






