Detik Bhayangkara.com, Batam – Kota yang dikenal sebagai Kota Madani dan tujuan wisata serta investasi ini kini menghadapi krisis lingkungan yang semakin parah. Sampah yang menjulang di berbagai sudut kota menciptakan pemandangan memperhatikan, mengancam kesehatan warga, dan merusak citra Batam di mata wisatawan maupun investor.
Sayangnya, Pemerintah Kota Batam dan Dinas Lingkungan Hidup ( DLH) terkesan abai dalam menangani permasalahan ini.
Berdasarkan pantauan di lapangan, berbagai titik di Batam, seperti pasar tradisional, pemukiman padat penduduk, hingga kawasan wisata, dipenuhi tumpukan sampah yang tak kunjung diangkut. Bau menyengat, genangan air kotor, dan pemandangan yang tidak sedap mata menjadi keluhan utama warga.
Kondisi ini semakin diperparah oleh kurangnya tempat pembuangan sementara (TPS) yang memadai serta sistem pengelolaan sampah yang tidak efektif.
DLH dan Pemerintah Kota Batam Tutup Mata ?
Ironisnya, meskipun keluhan warga terus mengalir, tindakan nyata dari DLH dan Pemerintah Kota Batam nyaris tidak terlihat. Sampah terus menggunung, sementara solusi yang diberikan hanya sebatas wacana.
Warga mempertanyakan kemana anggaran pengelolaan sampah yang seharusnya dialokasikan untuk menjaga kebersihan kota.
“Kami sudah sering mengadu, tapi tidak ada tindakan. Sampah di depan rumah bisa menumpuk berhari-hari tanpa ada petugas yang datang membersihkan,” ujar seorang warga di kawasan Bengkong yang enggan disebutkan namanya.
Batam, yang selama ini menjadi tujuan wisata dan investasi, mulai kehilangan daya tariknya akibat buruknya pengelolaan lingkungan. Wisatawan asing yang datang ke Batam sering kali mengeluhkan kebersihan kota yang jauh dari standar kota modern. Hal ini bisa berdampak pada menurunnya jumlah kunjungan wisata dan berkurangnya minat investor.
Masyarakat menuntut Pemerintah Kota Batam, khususnya Dinas Lingkungan Hidup, untuk segera mengambil langkah tegas dalam menyelesaikan permasalahan ini. Jika tidak, bukan hanya kesehatan warga yang terancam, tetapi juga masa depan Batam sebagai kota tujuan wisata dan investasi.
Apakah Pemerintah Kota Batam akan terus diam dan membiarkan sampah menguasai kota? Atau mereka akan bangkit dan menjalankan tugasnya demi menjaga kebersihan dan kelestarian Batam,? Warga menunggu aksi nyata, bukan sekedar janji. (Yanto Gultom)
Komentar