Detik Bhayangkara.com, Surabaya- Dalam kegiatan budidaya ikan, biaya pakan menjadi kendala utama dalam pelaksanaannya karena anggaran yang di gunakan tinggi bisa mencaoai 70% untuk keseluruhan biaya produksi, sehingga biaya pakan sangat menentukan untung ruginya dalam usaha budidaya.
Untuk mengatasi permasalahan pakan tersebut, DKP Jatim kususnya bidang budidaya terus melakukan berbagai cara dan inovasi, salah satunya yakni penggunaan pakan mandiri sebagai pakan utama untuk produksi pada pelaku usaha budidaya perikanan.
Kampanye ini semakin gencar dilakukan oleh DKP Jatim didasarkan pada pertimbangan bahwa pakan memegang peranan penting dalam proses produksi perikanan budidaya.
Menurut Kepala Bidang Budidaya Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Timur Hari Pranoto melalui Kasi Sarpras, Ardi Soesanto, ditemui diruang kerjanya beberapa saat yang lalu mengatakan, program dinas kelautan dan perikanan provinsi jawa timur khususnya bidang budidaya adalah kegiatan penyaluran paket hibah melalui Kegiatan Pengembangan Pakan Mandiri.
”Kegiatan ini merupakan salah satu solusi yang di berikan oleh pemerintah saat mengahadapi keluhan para pembudidaya ikan tentang terus semakin mahalnya pakan pabrikan,” ujarnya.
Ardi menambahkan, bahwa selama ini Pakan pabrikan cenderung selalu mengalami kenaikan, Sedangkan harga ikan cenderung tetap. Bahkan bisa naik turun, hal ini menjadi keluhan pembudidaya.
Oleh karena itu pemerintah mendorong pengembangan pakan mandiri agar pembudidaya tak bergantung 100% pada pakan pabrikan.. Sehingga diharapkan pembudidaya dapat memperoleh margin keuntungan yang lebih bagus lagi.
Masih menurutnya, Dinas Kelautan dan Perikann mendorong kepada kelompok pembudidaya ikan untuk mengembangkan pakan mandiri.
Untuk mendukung kegiatan tersebut pemerintah propinsi jawa timur melalui dinas kelautan dan perikanan menyalurkan paket hibah berupa mesin pelet dan bahan baku formulasi pembuatan pakan mandiri yg di berikan kepada 11 kelompok di jawa timur.
”Selain pemberian paket hibah, juga dilaksanakan Kegiatan pendukungnya berupa :
1. Soaialisasi pakan mandiri
2. Pelatihan pakan mandiri
3. Serta Pembinaan sertifikasi CPPIB (Cara Pembuatan Pakan Yg Baik)
4 . Juga dengan melaksanakan Uji Proksimat (uji kandungan gizi dari hasil pakan mandiri) hasil dari produksi kelompok,” pungkasnya. (Yrs)






