Penguatan Karakter Budaya Kerja Industri Untuk Meningkatkan Kualitas Pembiasaan Pembelajaran di SMK Ky Ageng Giri

daerah12,478 views

Detik Bhayangkar.com, Demak – Workshop Penguatan Karakter Budaya Kerja Industri di SMK Ky Ageng Giri pada Selasa (16/08/2022) mendatangkan pemateri dari kalangan industri dari PT. Nasmoco Gombel merupakan ATPM Toyota dan PT. Ungaran Sari Garmen yang sering disebut dengan PT USG yang selama ini menjadi mitra dalam kegiatan pembelajaran.

HRD PT. USG, Handoyo dalam paparannya menyampaikan, bahwa kami selalu terbuka dan ikut menyesuaikan dari dunia pendidikan karena setelah adanya Covid-19 skill peserta didik mengalami penurunan yang menjadikan perusahaan tidak bisa memenuhi target dalam perekrutan karyawan sesuai standar minimal yang diharapkan perusahaan.

“Sampai saat ini PT. USG sudah mempunyai 16 ribu karyawan dan masih sering melaksanakan perekrutan karyawan dalam setiap bulannya,” ujarnya.

Karyawan merupakan aset terbesar dlm meningkatkan dan mewujudkan produk berkualitas, sedangkan kedisiplinan dan tanggung jawab sangat penting ditanamkan untuk mencapai target perusahaan.

“Harapan ini kami tujukan kepada SMK Ageng Giri yang merupakan salah satu mitra Bursa Kerja PT. USG,” tambah Handoyo.

Attitude dan niat kerja dengan tulus sangat dibutuhkan dalam perusahaan karena kedua karakter itu merupakan landasan utama dalam memenuhi target perusahaan yaitu sebagai salah satu prinsip teknisi profesional kata Safrudin dari PT. Nasmoco Gombel Semarang.

Budaya kerja di industri yang sering di sebut 5S/5R yaitu Seiri/Ringkas, Seiton/Rapi, Seiso/Resiko, Seiketsu/Rawat dan Shitsuke/Rajin harus diterapkan disaat melaksanakan pembelajaran apalagi SMK Ky Ageng Giri yang sudah melakukan teaching factory (Te-Fa) harus sudah membiasakan 5R dalam membentuk karakter peserta. Mulailah dari yang diri kita dan dari yang terkecil dihadapan, tambah Safrudin sebagai Head Section PT. Nasmoco Gombel Semarang diakhir paparan materinya.

Di akhir kegiatan acara Workshop, Kepala Sekolah Munhamir memberikan imbauan dan mengajak pendidik, serta tenaga kependidikan untuk bersama-sama melaksanakan apa yang sudah disampaikan pihak industri yaitu penerapan budaya kerja 5R sehari-hari dalam bentuk nyata agar dapat terbentuk pembiasaan terhadap diri kita dan juga para peserta didik. (Sugondo)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *