Detik Bhayangkara.com, Demak- Dua orang bersepeda motor gagal membawa kabur buruannya Siswa SD Negeri Karang Mlati 1 UPTD DikBud Kecamatan Demak Kabupaten Demak, terjadi pada Senin, (13 Januari 2020) 17.00 Wib.
Ketika awak media berkunjung Ke SD Negeri Karang Mlati 1 Kecamatan Demak (16/01/2020), namun tidak bertemu Kepala Sekolah SD, Titik Suparyati,S.Pd SD karena sedang rapat PGRI di SD Negeri Karang Mlati 2 Kecamatan Demak, yang akhirnya diterima oleh dewan guru untuk memberikan kesempatan awak media meminta keterangan dari Korban dan saksi penculikan.
Kejadian berawal dari kelima anak yang bernama Muhammad Alfin Sijrin Nawa kelas 5, Ahmad Ridho kelas 5 , Satrio Dwi Cahyo kelas 6, ketiga anak tersebut siswa SD Negeri Karang Mlati 1 Kecamatan Demak, dan Dua rekan nya lagi yang bernama Kais dan Anas dari sekolah lain sedang bermain sepak bola di halaman sekolah yang setiap sore hari selalu rame. Asyik bermain, bola yang ditendang temannya meluncur ke arah belakang Sekolah, namun tertutup tembok pembatas. Bola tersebut akhirnya diambil Muhammad Alfin Sijrin Nawa.
Namun naas baginya, karena disaat mau mengambil bola di hadang oleh orang yang tidak dikenalnya, dengan memakai topeng dan membawa karung beras dengan ukuran besar dengan ciri- ciri berbadan kurus, tinggi badan kurang lebih 165 Cm, berambut panjang dan berwarna putih.
Dua pelaku saat itu berada di belakang sekolah yang tersekat tembok pembatas kurang lebih 1 meter. Yang satu siap di atas motor, sedangkan satunya lagi sudah berada di TKP dengan melompat tembok dan menyergap korban.

Korban tertangkap oleh pelaku, namun korban berusaha melepaskan diri dalam dekapannya dengan berteriak- teriak minta tolong teman- temannya. Namun temannya tidak pada mendengar karena asyik bermain HP.
Akhirnya korban tetap berupaya untuk meloloskan diri dengan mengigit pundak pelaku. Dan disaat korban terlepas dari dekapannya, korban mengambil batu dan melemparnya hingga mengenai kepalanya. Akhir nya korban kabur dan lari meninggalkan pelaku.
Korban selanjutnya menghampiri kedua temannya, dan menceritakan kejadian yang baru saja dialaminya kalau dirinya mau diculik dan di masukkan ke dalam karung beras. Karena pingin tahu pelakunya, dua rekannya lari ke belakang sekolahan dan menyaksikan pelaku kabur dengan melompat pagar sekolah dengan naik sepeda motor.
Menurut Guru kelasnya saat dikonfirmasi awak media di ruang tamu memberikan keterangan, kalau Muhammad Alfin Sijrin Nawa merupakan anak pinter dan cerdas, dan pemberani. Maka perlu kiranya mendapatkan penghargaan atas keberaniannya melawan penculik seorang diri sehingga dapat selamat.
Dengan kejadian tersebut, perlu kiranya menjadikan perhatian dari pihak sekolah, orang tua wali murid, komite, dan masyakarat untuk saling bekerjasama mengawasi anaknya, baik dalam lingkungan sekolah maupun selepas dari pulang sekolah, karena maraknya penculikkan anak yang acapkali terjadi di mana saja dan kapan saja yang betul – betul ada bukan HOAX. ( ADHI. S )












