Detik Bhayangkara.com, Sulut – Mafia Solar kian merajalela di Sulawesi Utara khusunya wilayah Manado, dengan modus melakukan pembelian BBM bersubsidi bio solar secara terang-terangan dari SPBU ke SPBU lain dengan memakai kendaraan yang sudah di modifikasi, kuat dugaan hal tersebut bisa dilakukan karena adanya kerja sama dengan operator SPBU.
salah satunya di Wilayah Pompa Kairagi dan Pompa Paal 2 Arah Jalan Bandara yang diduga Pertamina tersebut, Dibekingi oleh aparat penegak hukum (APH), Pelaku mafia solar sering di panggil Bos Daeng, mereka Ini Para Pemain yang kebal akan hukum yang berada di Wilayah Manado.
Adapun jenis kendaraan yang sering mereka gunakan untuk tap solar jenis kendaraan mobil box setelah itu mobil box tersebut jalan begitu saja tanpa ada rasa bersalah kuat dugaan orang tersebut adalah sopir pekerja dari oknum yang di duga bos Daeng.
Apabila ada penyulingan bahan bakar minyak solar bersubsidi secara ilegal, bagi SPBU yang membantu memperjual belikan kembali BBM tersebut, melanggar aturan niaga BBM, pasal 53 UU Nomor 22 tahun 2001 tentang Migas dengan ancaman hukuman maksimal enam tahun penjara, dan denda maksimal Rp 30 miliar.
Atas perbuatan tersebut apabila pihak SPBU juga ikut membantu penimbunan BBM berarti perbuatan tersebut sudah melanggar Pasal 56 Kitab Undang – Undang Hukum Pidana (“KUHP”). Pasal tersebut selengkapnya berbunyi: Dipidana sebagai pembantu kejahatan: mereka yang sengaja memberi bantuan pada waktu kejahatan dilakukan.
Warga berharap APH (Aparat Penegak Hukum) dan BPH Migas bekerja sama dalam memberantas mafia solar khususnya yang berada di wilayah hukum Polda Sulut, agar negara serta masyarakat tidak di rugikan oleh segelintir oknum yang memperkaya diri sendiri.
Hingga berita ini ditayangkan awak media akan terus memantau serta koordinasi dan klarifikasi kepada pihak terkait, dan pelaku saat dikonfirmasi via selulernya terkesan enggan menjawabnya. (Fadly)
