Rilis Akhir Tahun Polres Bojonegoro 2025: Kejahatan Konvensional Naik, PPA dan Fatalitas Laka Lantas Turun

detik bhayangkara18,044 views

Detik Bhayangkara.com, Kabupaten Bojonegoro – Kepolisian Resor (Polres) Bojonegoro menggelar konferensi pers akhir tahun 2025 pada Senin (29/12/2025). Dalam agenda tahunan tersebut, Polres Bojonegoro memaparkan capaian kinerja penanganan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) sepanjang tahun 2025, yang menunjukkan dinamika cukup kontras antarjenis perkara.

Konferensi pers ini dihadiri jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Bupati Bojonegoro, Ketua PC Nahdlatul Ulama, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol), serta puluhan awak media.

Kapolres Bojonegoro AKBP Afrian Setya Permadi menyampaikan bahwa sepanjang tahun 2025, angka kejahatan konvensional justru mengalami peningkatan. Namun, di sisi lain, terdapat penurunan pada sejumlah kasus yang berdampak langsung terhadap keselamatan jiwa serta kelompok rentan, seperti korban kecelakaan lalu lintas dan perkara perempuan serta anak.

“Capaian ini menjadi bahan evaluasi kami. Meski terdapat peningkatan pada beberapa jenis kejahatan, terdapat penurunan signifikan pada kasus yang berkaitan langsung dengan keselamatan jiwa dan perlindungan kelompok rentan,” ujar Kapolres.

Kejahatan Konvensional Meningkat

Berdasarkan data Polres Bojonegoro, jumlah kejahatan konvensional (Crime Total/CT) pada tahun 2025 tercatat sebanyak 367 perkara, meningkat 15,77 persen dibandingkan tahun 2024. Meski demikian, tingkat penyelesaian perkara (Crime Clearance/CC) juga mengalami kenaikan, yakni menjadi 458 perkara atau naik 14,21 persen.

Dalam penanganan perkara berat, Polres Bojonegoro mencatat satu kasus pembunuhan berencana yang terjadi pada Selasa, 29 April 2025, sekitar pukul 04.15 WIB di Mushola Al Manar, Desa Kedungadem, Kecamatan Kedungadem. Peristiwa tersebut menewaskan tiga orang, dengan dua korban meninggal dunia di lokasi kejadian dan satu korban meninggal dunia saat menjalani perawatan di rumah sakit.

Kapolres menegaskan bahwa perkara tersebut telah dinyatakan tuntas dan telah berkekuatan hukum tetap melalui putusan Pengadilan Negeri Bojonegoro.

Selain itu, Satreskrim Polres Bojonegoro juga mengungkap sejumlah kasus pencurian dengan pemberatan, di antaranya pencurian rel kereta api di Desa Kebonagung, Kecamatan Padangan, serta Desa Tikusan, Kecamatan Kapas. Satu orang tersangka berhasil diamankan beserta barang bukti berupa besi rel kereta api.

Kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) juga masih menjadi perhatian, termasuk pengungkapan kasus dengan pelaku pasangan suami istri yang memanfaatkan kelengahan korban dengan sepeda motor yang masih terpasang kunci kontak.

Korupsi dan Atensi Presiden

Di bidang tindak pidana korupsi, Polres Bojonegoro menangani satu perkara sepanjang 2025. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2024 yang tercatat nihil kasus. Dalam perkara tersebut, satu orang telah ditetapkan sebagai tersangka dengan nilai kerugian negara mencapai Rp394.307.642. Hingga kini, proses penelusuran dan pengembalian aset masih berlangsung.

Sementara itu, untuk kejahatan yang menjadi atensi Presiden, Polres Bojonegoro mencatat peningkatan kasus narkoba. Sepanjang 2025 terdapat 70 perkara narkotika, meningkat 9,37 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Barang bukti yang diamankan berupa sabu seberat 74,54 gram dan pil dobel L sebanyak 70.711 butir, dengan nilai ekonomis mencapai Rp465.365.000.

Sebaliknya, penanganan kasus judi online dilaporkan mengalami penurunan signifikan. Pada tahun 2025 tercatat lima perkara, turun drastis dari 43 perkara pada tahun 2024 atau menurun sebesar 88,37 persen. Untuk tindak pidana perdagangan orang (TPPO), Polres Bojonegoro menyatakan tidak ditemukan perkara sepanjang 2025.

Laka Lantas Naik, Korban Meninggal Turun

Di sektor lalu lintas, jumlah kecelakaan justru mengalami peningkatan cukup tajam. Sepanjang 2025 tercatat 1.096 kasus kecelakaan lalu lintas, naik 46,32 persen dibandingkan 749 kasus pada 2024.

Namun demikian, jumlah korban meninggal dunia mengalami penurunan sebesar 5,64 persen, dari 195 korban pada 2024 menjadi 184 korban pada 2025. Penurunan ini disebut sebagai salah satu indikator membaiknya penanganan keselamatan lalu lintas.

Selain itu, jumlah pelanggaran lalu lintas juga menurun signifikan sebesar 45,85 persen, dari 12.034 pelanggaran pada 2024 menjadi 6.518 pelanggaran pada 2025. Penindakan dilakukan melalui tilang manual dan sistem Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE), dengan total barang bukti yang diamankan sebanyak 791 unit.

Kasus PPA Turun Tajam

Penanganan perkara perempuan dan anak (PPA) menunjukkan penurunan cukup signifikan. Pada tahun 2025 tercatat 15 perkara, turun dari 50 perkara pada tahun sebelumnya atau menurun sekitar 70 persen.

Jenis perkara yang ditangani meliputi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) sebanyak sembilan perkara dan persetubuhan sebanyak enam perkara.

“Setiap penanganan perkara PPA dilakukan dengan pendekatan khusus, termasuk pendampingan psikologis serta penerapan mekanisme diversi bagi anak,” jelas Kapolres.

Catatan Evaluasi

Meski mencatat sejumlah capaian, peningkatan kejahatan konvensional dan narkoba menjadi catatan penting bagi aparat penegak hukum di Bojonegoro. Di sisi lain, penurunan kasus PPA dan korban meninggal akibat kecelakaan lalu lintas dinilai sebagai indikator positif yang perlu dipertahankan dan diperkuat.

Menutup konferensi pers, Kapolres Bojonegoro menegaskan komitmen jajarannya untuk menjadikan evaluasi tahun 2025 sebagai pijakan peningkatan kinerja ke depan.

“Kami berkomitmen meningkatkan profesionalitas, transparansi, serta kepercayaan publik melalui pelayanan dan perlindungan hukum yang lebih baik,” pungkasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *