oleh

Masyarakat Koltim Masih Inginkan DM Jadi Wakil Bupati, Ini Hasil Pengamatan Para Tokoh Masyarakat

-daerah-11,612 views

Detik Bhayangkara.com, Koltim – Perebutan kursi wakil Bupati Koltim kini kian memanas khususnya dilingkup masyarakat setelah beredarnya khabar bahwa ketua DPC Demokrat Koltim ikut dalam mencalonkan sebagai wakil Bupati Koltim, hal ini dikarenakan hampir seluruh masyarakat Koltim menginginkan Ibu Diana Massi yang nantinya akan mendampingi Ibu Hj. Andi Merya Nur sebagai wakil Bupati Koltim.

Kabar mengenai ketua DPC Koltim dari partai Demokrat Jabal Hakim yang akan ikut berkontestasi dalam perebutan kursi wakil Bupati nanti, justru berbalik dengan Sekum Partai Demokrat itu sendiri.

Idul Fitri Syam sebagai Sekum Partai Demokrat justru memilih untuk mendukung Ibu Diana Massi, bahkan Ia sampai rela menerima apabila ada konsekwensi dari partai akibat tidak sejalan dengan ketua DPC.

” Saya tetap akan mendukung Ibu DM untuk jadi Wakil Bupati apapun alasannya dan bahkan saya juga sudah siap dengan konsekwensi yang akan terjadi nanti,” Kata Sekum Demokrat dengan penuh semangatnya.

Ini bukan bicara siapa dan kepentingan apa didalamnya, saya tau bahwa politik itu ada kepentingan didalamnya, namun saat ini saya kedepankan dulu nurani dan perasaan, saya masih ingat betul kebersamaan saya dengan Almarhum SBM dan kebaikan yang belum sempat saya balas. Nah, inilah saatnya saya membalas kebaikan itu, dengan memberi dukungan penuh kepada Istri Almarhum, lanjutnya dengan nada sedih

Menurut pengamatan salah seorang tokoh masyarakat Koltim, Andi Baso Asri Alam mengatakan, bagi saya, keinginan Kanda Jabal Hakim untuk maju bersaing memperebutkan posisi 02 Koltim yang lagi kosong adalah hal yang biasa saja, terlebih lagi undang-undang memang memberikan hak tersebut kepada Parpol pengusung untuk mengusulkan 2 nama calon yang akan dipilih melalu rapat paripurna DPRD.

“Hanya saja persoalan pengisian Jabatan wakil bupati Koltim ini tidak bisa dilihat dari kacamata kepentingan kekuasaan Politik semata, apalagi kalo misalnya 4 parpol pengusung ngotot-ngototan untuk mengajukan masing-masing calonnya tentu akan sulit untuk menemukan titik temu,” Kata mantan komisioner KPU ini.

Pengisian jabatan wakil bupati Koltim tidak lagi bisa ditempatkan sebagai pertarungan perebutan kekuasaan, karena pertarungan tersebut sebenarnya telah usai ketika SBM yg diusung 4 parpol memenangkan kontestasi pilkada 2020 kemarin, terlebih lagi kekosongan jabatan tersebut tdk disebabkan karena pengunduran diri atau korupsi.

Lanjut Asri, Saya berharap kita semua lebih bijak dan jernih melihat persoalan ini untuk sedikit menyisihkan ego politik sektoral.

“Lihat, dengar dan rasakan dengan hati gelombang spirasi besar yang berkembang dimasyarakat saat ini… Ingat apa yg selalu menjadi keinginan dan harapan dari Ibu Bupati, karena merekalah nanti yg bersama-sama akan menjadi nahkoda bagi kemajuan daerah kita, kedepankan sisi kemanusiaan, karena Almarhum tidak akan mungkin terhapus dalam kenangan memori kita,” tutupnya. (@nto)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed