Detik Bhayangkara.com, Sumut – Mahalnya harga komoditi tandanan buah sawit (TBS) membuat banyak orang menjadi gelap mata dan hati, sehingga menghalalkan berbagai macam cara demi mendapat hasil yang besar dan praktis, senin (11/04/2022).
PT Socfin Indonesia Perkebunan Negri Lama yang luasnya sekitar lebih kurang dari 2000 ha, yang beralamat di Desa Perkebunan Socfindo kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhanbatu Provinsi Sumatera Utara menjadi sasaran bagi para pencuri yang sengaja di pelihara oleh para pengusaha pengepul hasil curian buah kelapa sawit.
Di perkirakan puluhan pengepul yang ada di seputaran perkebunan, seperti Lingkungan Alpajar kelurahan Negri Baru, Desa Sidomulyo dan Dusun 3 Desa Negri Lama Seberang, mereka memiliki masing-masing puluhan anak main.
Mereka beraksi pada malam sampai pagi hari, dan dalam satu malam masing masing pengepul dapat mengumpulkan tandanan buah sawit 1 truck.
Anak main yang dipelihara akan di jamin oleh toke masing-masing dan apabila tertangkap maka toke akan mengurusnya sampai keluar, hal ini terus berlanjut sampai sekarang.
Pihak perusahaan sudah banyak menyerahkan barang bukti seperti sepeda motor, dan TBS hasil curian kepada pihak kepolisian sektor Bilah Hilir dengan harapan pelaku dapat di tangkap.
Saat di konfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp A Saragih selaku maneger PT Socfin Indonesia perkebunan Negri Lama menjawab, mengenai hal diatas untuk yang berkaitan dengan keamanan di lapangan sudah kami buatkan laporan ke pihak Polsek.
“Untuk kasus kehilangan dilengkapi barang bukti. Saat ini masih dalam pengembangan,” jawab Saragih.
Ditempat terpisah, AKP H Sunitro Margolang saat di konfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp tidak berkenan membalas konfirmasi awak media Detik Bhayangkara sampai berita ini tayangkan. (Suwardi)








