oleh

Kasus Foto Syur Perangkat Desa Tulungagung Kembali Bergelora di Ungkap Warga

-headline-3,139 views

Detik Bhayangkara.com, Kab. Bojonegoro – Warga Desa Tulungagung Kecamatan Malo kembali bergelora membahas terkait beredarnya foto syur oknum perangkat desa, MJ (Inisial,Red) yang hingga kini diduga belum ada penanganan dari aparat hukum (APH) perihal perilaku oknum perangkat tersebut, bahkan yang membikin aneh, pada pertemuan (8/12/2020) Kepala Desa (Kades) Tulungagung, Budiyanto mengundang warga via telepon, dijadwalkan sekitar 10.00 WIB namun pelaksanaanya molor sekitar 13.00 WIB.

“Saat ditanya agendanya apa, di jawab Kades ya membahas desa,” ungkap salah seorang warga yang meminta namanya tidak di munculkan, Jum’at (11/12/2020).

Acara tersebut, imbuhnya, ternyata membahas soal MJ, MJ menyampaikan permintaan maaf.

“Kades bilang media yang memberitakan itu hanya mencari keuntungan,” masih kata warga.

Ditambahkannya, dalam acara tersebut disampaikan Kapolsek Malo AKP. Ngatimin bahwa, MJ adalah korban, dan kasus itu diambil alih oleh Polres karena sudah masuk dalam pemberitaan media.

“Ketika Kapolsek Malo bilang MJ adalah korban, dan yang lain juga seperti itu, kenapa tidak ada satupun yang menilai perilaku MJnya, sebagai perangkat desa seakan-akan dengan foto syur itu tidak ada yang berkomentar, dan semua bungkam tidak ada yang bilang perilaku MJ secara etika dan moralitas sudah tidak pantas menjabat perangkat desa,” terang warga.

Kades menyuruh MJ untuk sementara dirumah saja tidak usah bertugas, katanya agar fokus pada masalah yang dihadapinya.

“Kalau hanya disuruh tidak bertugas, tetapi yang bersangkutan masih di gaji, akan menimbulkan kecemburuan sosial antar perangkat,” masih kata warga.

Baca Juga : Beredar Foto Syur Oknum Perangkat Desa Tulungagung yang Meresahkan Warga https://detikbhayangkara.com/2020/12/05/beredar-foto-syur-oknum-perangkat-desa-tuluagung-yang-meresahkan-warga/

Masih menurut warga, Kades menyampaikan MJ dikasih SP 1, tapi tidak jelas juga SPnya berbunyi seperti apa.

Saat itu katanya polisi menyampaikan bahwa tersangka “satunya” sedang berada di Papua, artinya berarti ada tersangka yang lain.

Disinyalir bahwa tersangka 1 adalah bernama MS (inisial,Red) yang diduga ada hubungan khusus dengan MJ, yang saat ini kerja di Papua.

“Foto syur itu dari MJ dikirimkan ke MS, mungkin berdasarkan permintaan atau rasa kangen MS kepada MJ dan sebaliknya, versi MJ foto itu foto lama yaitu tahun 2017, saat MS di isolasi, artinya keterangan MJ adalah bohong, padahal isolasi Covid adanya di tahun 2020, dan ada juga saksi yang tahu saat mereka melakukan video call, itu dilakukan di tahun 2020 bukan 2017,” jelas warga.

Cerita berlanjut, katanya foto syur MJ yang dimiliki MS dikirimkan kepada HD (inisial, Red) dasarnya apa tidak tahu. Kata MJ sebagai alibi foto itu tahun 2017 adalah saat itu dia sudah memutuskan untuk bertaubat dan berusaha menjauhi MS. Itu tidak terbukti, karena mereka masih melakukan kontak seperti yang disampaikan salah satu saksi yang melihat sendiri pada tahun 2020 antara MJ dan MS masih video call an.

“Disinyalir pertemuan di balai desa yang menghadirkan warga tersebut adalah memberikan panggung kepada MJ saja, wong MJ dan kadesnya Yo ngguya ngguyu koyok ndak ada masalah,” beber warga yang hadir dalam pertemuan itu.

Otomatis pertemuan itu diduga di sponsori MJ dan Kades.

“Ada pertemuan lanjutan setelah pertemuan di balai desa, dalam pertemuan internal antara kades dengan BPD dan Muspika, bahwa kades mau melobi Kasat Reskrim Polres Bojonegoro dalam rangka kasus tersebut,” tandasnya.

Camat Malo, Djamari saat dikonfiemasi via selulernya mengatakan sudah sitangani Polres.

“Sudah ditangani Polres,” jawab singkat Camat malo.

Terpisah, Kapolsek Malo Polres Bojonegoro, AKP. Ngatimin saat di konfirmasi redaksi terkait berita tersebut, menjawab bahwa kasus tersebut sudah dilimpahkan.

“Diambil alih /Dilimpahkan ke Kasat pak penanganannya,” jawab Kapolsek Malo.

Hingga berita ini ditayangkan kembali, Kades Tulungagung saat dikonfirmasi redaksi media Detik Bhayangkara hanya di baca saja, dan belum memberikan statementnya. Warga berharap kasus tersebut segera ada penanganan dari APH, sehingga hukum dapat ditegakkan tidak dianggap tebang pilih. (Red)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed