Kerja Keras Kades Ngrogol Kab. Kediri Yang Dibarengi Dengan Niat ikhlas Membuahkan Hasil Untuk Warganya

daerah12,391 views

Detik Bhayangkara.com, Kediri – Kedekatan dan perhatian Kepala Desa Ngrogol Kecamatan Ngrogol Kabupaten Kediri Suparyono pada warganya tidak perlu diragukan lagi. Contoh nyata yang bisa rasakan langsung oleh warganya adalah telah selesainya permasalahan terkait pembebasan lahan terdampak bandara Dhoho Kediri yang terkatung katung hampir 3 tahun. Ditangan dinginnya dan kesabaran, kedekatan serta bantuan yang didasari keikhlasan dari Kepala Desa Ngrogol Suparyono akhirnya pembebasan lahan bandara di wilayahnya bisa berjalan dengan lancar dan aman tanpa ada gejolak sedikitpun

Dari jerih payahnya tersebut, bertempat di sanggar kegiatan belajar (SKB) Desa Bulusari Kecamatan Tarokan Kediri dilaksanakan pembayaran atas hak rumah dan tanah kepada 17 kepala keluarga yang terdampak proyek bandara Kediri.

Di lokasi Kades Ngrogol Suparyono menjelaskan, ada 17 KK yang hari ini menerima pembayaran atas rumah dan tanahnya dari PT. SDI. Adapun warga yang menerima pembayaran terdiri dari tiga desa yakni Ngrogol, Bulusari dan Jatirejo. Semua warga sudah menerima besaran harga yang sudah ditetapkan oleh kantor jasa penilai publik (KJPP) dan mereka semua tidak mengajukan kasasi. Total pembayaran hari ini ada 34 Miliar yang kesemuanya pakai transfer ke rekening BNI.

“Jadi terkait masalah pembebasan lahan terdampak bandara Dhoho Kediri Alhamdulillah sudah beres semua, aman dan lancar. Ini merupakan lahan yang terakhir dalam pembebasan lahan bandara Kediri, “terangnya

Tampak hadir di SKB Kepala Kantor (Kakan) ATR/BPN Kabupaten Kediri Andreas Rochyadi. Kedatangan Kakan ATR/BPN tersebut membuat warga di tiga desa merasa diperhatikan oleh pemerintah khususnya BPN Kabupaten Kediri.

Sambil duduk dan bergerombol, warga ditiga desa tersebut tampak canda tawa sambil menunggu pertemuan dimulai. Mereka sudah tampak hadir di SKB sejak jam 09.30 wib karena undangannya jam 10.00.

Kakan ATR/BPN Kab. Kediri, Andreas Rochyadi Kedatangannya Memberi Kesejukan Pada Masyarakat Terdampak Bandara Kediri

Usai giat, Kepala Kantor (Kakan) ATR/BPN Kabupaten Kediri Andreas Rochyadi memberikan keterangan pada para awak media, pada hari ini ada 17 Kepala keluarga yang menerima pembayaran atas rumah dan lahannya yang terkena dampak bandara Dhoho Kediri yakni 1 KK dari Jatirejo, 10 dari Desa Ngrogol dan 6 KK dari Desa Bulusari. Selanjutnya setelah menerima pembayaran tersebut warga diminta secara suka rela untuk segera mengosongkan dan membongkar rumahnya dan diberi waktu maksimal selama 7 hari.

“Jadi Mulai besuk warga disilahkan berbenah mengosongkan, pokoknya masyarakat tadi diberi waktu maksimal selama 7 hari. Adapun total pembayaran hari ini ada 34 Miliar dengan luas tanah sekitar 1.7 Hektar. Sedang untuk satu kepala keluarga di Desa Bulusari atas nama Pak Nyamin akan dibayarkan melalui konsinasi,” ucapnya.

Lanjut pria yang dikenal dekat sama wartawan mengatakan, untuk pembayaran hari ini harga tanah per RU akan sama dengan yang dibayarkan pada pak Nyamin cuma karena dia waktu itu tidak mengajukan keberatan jadi pembayarannya melalui konsinasi dan pengambilannya dipengadilan.

“Nilainya sama dengan yang diputuskan oleh kantor jasa penilai publik (KJPP). Jadi hari ini semua lahan terdampak bandara Dhoho Kediri sudah beres dan selesai semua,” terangnya.

Ditempat yang sama Nurul Anis warga Bedrek Desa Ngrogol saat dimintai keterangan awak media mengatakan, kegiatan hari ini kita melepaskan hak dan kita tanda tangan kwitansi serta pencairan pembayaran atas rumah dan lahan yang kena dampak bandara.

“Syukur Alhamdulillah kita juga diberi uang untuk kontrak sebesar 25 juta untuk masing masing bidang dengan batas waktu sampai akhir bulan ini. Warga sudah mau menerima besaran yang sudah di tentukan oleh KJPP dan kita mau ganti pemikiran lagi untuk berjuang mendapatkan tempat yang baru, “ucapnya.

“Sebenarnya kita minta tenggang waktu selama 6 bulan untuk berbenah dan bongkar rumah kita, tapi berhubung proyek ini sudah sangat mendesak dan sudah berjalan maka uang sebesar 25 juta itu sebagai ganti rugi jangka waktu yang 6 bulan, makanya kita diberi uang kontrak 25 juta agar kita cepat cepat pindah dari tempat itu agar proyek bisa segera bekerja. Hari ini yang tampak hadir hanya dari pihak BPN Kabupaten Kediri Pak Andreas Rochyadi serta Stafnya Pak Sapto dan Pemprakarsa yakni Pak Maksin Arisandi sedangkan pejabat dari Pemerintah Kabupaten Kediri tidak nampak,” pungkasnya. (RD)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *