Antisipasi Lonjakan Penyebaran Covid-19, Bupati Beserta Staf Lakukan Swab Massal

daerah13,138 views

Detik Bhayangkara.com, Koltim – Untuk memastikan diri dan semua jajaran bebas atau tidak dari Covid-19, Bupati Koltim Hj Andi Merya Nur SIP melakukan swab, baik kepada para petugas yang selalu Stand by di Rumah Jabatan (Rujab) Bupati maupun bagi masyarakat yang akan berkunjung.

Langkah ini ditujukan sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19 Pemerintah Kabupaten Koltim. Adapun sasaran tes swab massal adalah seperti petugas jaga, ajudan, pramutamu, pramusaji dan driver, yang digelar secara massal pada Senin (28/6/2021) pagi di rujab Bupati yang dilakukan pihak Dinas Kesehatan Kolaka Timur (Koltim) dan Sebanyak 29 orang yang sudah di test dan dinyatakan Negatif

Pelaksanaan tes virus corona secara massal menjadi tantangan pemerintah ke depan. Sebab, saat ini Indonesia menghadapi lonjakan kasus positif Covid-19, dengan jumlah warga yang menjalani swab test sangat minim, jauh di bawah negara-negara dengan jumlah kasus positif yang sama.

Dengan adanya kasus 5 orang yang sudah dinyatakan positif yang ditemukan di kecamatan Loea dan Ladongi Dikhawatirkan, jumlah kasus positif di Koltim akan bertambah banyak dari jumlah yang terdeteksi saat ini, lantaran pola penyebaran virus dan penambahan kasus yang bergerak eksponensia.

Usai swab, Bupati menyampaikan jika kegiatan ini, sebagai salah satu langkah yang dilakukan untuk mengetahui apakah tertular atau tidak Covid-19 ini yang dimulai dari diri keluarga dekat.

“Alhmandulillah hasilnya negatif semua, ini berarti saya dan keluarga beserta yang keseharian di rujab ini, harus terus waspada dan mawas diri dari Covid-19 ini. Begitupun kepada seluruh masyarakat Kolaka Timur, saya berharap agar tetap patuh terhadap protokol kesehatan demi menghindari wabah tersebut,” harap kosong satu Koltim ini.

Persoalan utama yang dihadapi saat ini adalah pelaksanaan swab test masih belum tampak ada akselerasi. Akibat minimnya warga yang dites, upaya memutus mata rantai penyebaran belum optimal. Dikhawatirkan, lebih banyak warga yang positif terinfeksi namun belum terdeteksi lantaran belum menjalani tes.

Di sinilah bahayanya. Apalagi mulai ada kategori orang tanpa gejala (OTG), atau orang yang terpapar namun tidak didahului oleh gejala-gejala yang selama ini menjadi pengetahuan publik, seperti batuk, demam, dan sesak napas. Ibarat bom waktu, warga semacam ini sangat berpotensi menjadi penular ke keluarganya dan lingkungan sekitarnya.

Diketahui, demi menhindari penyebaran Covid-19, protokol kesehatan yang ketat dilakukan jika ingin masuk ke Rujab Bupati, yakni harus memaki masker, mencuci tangan dan tak lupa mengukur suhu tubuh dengan batas maksilam 37,5 derajat celcius. (@nto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *