oleh

“Terkait Baleho Penolakan Calon Luar Koltim” Ini tanggapan mantan LO SBM

-daerah-11,870 views

Detik Bhayangkara.com, Koltim – Menanggapi pernyataan Eritman terkait bermunculannya Baliho penolakan calon luar Koltim jelang pemilihan Wakil Bupati Koltim yang dimuat disalah satu media online, ditanggapi Asri Alam Andi Baso mantan LO SBM pemenang pilkada Koltim 2020.

Menurut Andi Asri sapaan akrabnya, keberadaan baliho-baliho tersebut sangat wajar, dan itu adalah bentuk kepedulian masyarakat terhadap daerahnya.

Dikatakan, pemilihan Wakil Bupati Koltim yang akan digelar oleh DPRD berbeda dengan pilkada normal yang diselenggarakan oleh KPU.

Untuk dipahami bahwa di Koltim yang terjadi adalah pengisian kekosongan jabatan untuk melanjutkan pemerintahan rezim SBM sebagai pemenang pilkada Koltim 2020, inilah yang menjadi landasan filosofi sehingga undang-undang hanya memberi hak istimewa pencalonan itu kepada parpol pengusung pemenang pilkada dan tidak memberi hak yang sama kepada parpol lain pemilik kursi di DPRD.

Sehingga menurutnya, ketika ada salah satu parpol pengusung yang kemudian merekomendasi calon yang bukan merupakan bagian dari perjuangan pemenangan pilkada, terlebih calon itu orang luar koltim yang tidak dikenal dan tidak memahami kondisi sosio kultural masyarakat, maka wajar muncul penolakan-penolakan dari masyarakat.

Menurutnya parpol pengusung harusnya memahami hal tersebut sehingga tidak hanya mengedepankan ambisi kekuasaan politik semata.

Asri justru mempertanyakan dasar pertimbangan obyektif dari parpol pengusung, sehingga mencalonkan orang luar Koltim.

“Saya justru mau tanya, apa pertimbangan obyektif parpol pengusung merekomendasi nama orang luar tersebut?, orang ini bukan bagian dari perjuangan pemenangan pilkada kemarin dan tidak dikenal di Koltim, jangankan kontribusi sosial di Koltim namanya saja baru kita dengar, selama ini juga belum pernah kita dengar ide-ide kekoltimannya, dia mau apakan ini koltim? justru yang banyak kita dengar dan lihat di media sosial yang jadi jualan adalah uangnya yang banyak, maksudnya apa?, apa mau membeli suara wakil-wakil kita di DPRD?”

Terkait pernyataan Eritman yang mempertanyakan masyarakat Koltim yang mana yang menolak, dikatakan Andi Asri itu adalah pernyataan yang mengada-ada, sebab menurutnya sangat jelas bahwa yang menolak dan membuat baliho-baliho tersebut adalah pendukung-pendukung SBM sebagai pemenang pilkada Koltim 2020.

“Penolakan ini bukan hanya di Baliho, penolakan sudah sering kali disuarakan teman-teman baik lewat media online maupun media sosial,” ucapnya.

Dan mengenai tidak dicantumkannya nama atau organisasi pembuat balehonya, Yah tidak mungkinlah, yang bikin ini bukan organisasi tertentu seperti Eritman itu, bukan juga orang perorang tetapi kelompok masyarakat pendukung SBM yang memenangkan pilkada kemarin, masa mau ditulis semua nama-namanya satu persatu?.

“Jadi kalau kalau menurut saya, eritman mempertanyakan hal tersebut, itu terlalu mengada-ada” jelasnya.

Asri juga menyayangkan pernyataan Eritman, sebagai sesama anak Koltim yang justru terkesan memberi ruang bagi orang luar.

“Saya terus terang menyayangkan pernyataan-pernyataan saudaraku Eritman sebagai sesama anak Koltim, yang justeru terkesan memberi ruang kepada orang luar yang tidak memahami betul kondisi daerah dan tidak jelas komitmen kekoltimannya.

“Saya mengajak, marilah kita kesampingkan perbedaan-perbedaan yang pernah ada, saatnya kita bersatu, kondisi daerah kita saat ini membutuhkan kepedulian kita semua agar Koltim dapat kembali bangkit dari berbagai cobaan yang terjadi akhir-akhir ini,” tutup Andi Asri. (@nto)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed